EDITOR.ID, Jakarta,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi tidak pernah mengundang Ustaz Abdul Somad untuk hadir memberikan tausiah. Kehadiran ustaz dengan inisial UAS ini hadir atas undangan pegawai KPK. Hal ini diklarifikasi pimpinan KPK terkait pemberitaan Abdul Somad berceramah di lembaga antirasuah itu.
Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, pihak yang mengundang UAS bukan lembaga, melainkan pegawainya. Atas masalah ini pimpinan KPK akan memeriksa pegawai tersebut.
“Kalau Ustaz Somad sama sekali bukan lembaga. Jadi, ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian Zuhur mengundang Ustaz Somad,” ungkap Agus di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (20/11/2019).
Agus Rahardjo, mengaku telah melarang kedatangan UAS ke Gedung KPK untuk mengisi kajian usai sholat zuhur. Ia mengaku memberikan larangan malam sebelum UAS datang. Pimpinan KPK, kata Agus, tidak setuju dan tidak sepakat ketika pegawai mengundang Ustaz Somad.
“Malamnya kami diberitahu ada Ustaz Somad mau kajian Zuhur. Kami juga sudah (bilang) jangan, jangan diundang,” tegas Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pimpinan KPK tak bermaksud melarang Ustaz Somad menyampaikan tausiah. Sebab, pimpinan KPK cuma berupaya mencegah kontroversi yang muncul setelah tausiah UAS.
“Bahkan sebelumnya malamnya diberitahu, sebetulnya pimpinan sudah mencegah. Bukan mencegah kapasitas ustaz ini, tapi kan karena ustad ini beberapa waktu lalu kan ada kontroversi. Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu,” jelas Agus.
Diketahui UAS mendatangi KPK pada Selasa (19/11/2019). UAS hadir di Gedung KPK untuk mengisi sebuah kajian. Hari ini, giliran Gus Muwafiq mengisi tausiah di Gedung KPK. Berbeda dengan UAS, kehadiran ustad nyentrik itu direstui pimpinan KPK. Agus menyebut Gus Muwafiq sudah dijadwalkan sejak lama.
“Nah kalau yang hari ini sudah direncanakan pimpinan sudah lama. Jadi beda. Jadi yang kemarin ada beberapa orang yang mengundang untuk kajian Zuhur kemudian tidak disetujui pimpinan. Kalau yang ini programnya pimpinan,†kata Agus. (tim)
