Merugi, Kenapa Akuntan Simpulkan Jiwasraya Untung?

Sebab, produk saving plan menawarkan bunga di atas deposito atau sekitar 9 persen hingga 13 persen dengan pencairan setiap tahun. Hal ini membuat likuiditas Jiwasraya terganggu.

“Pada 2013 sampai September 2018 selalu dibayar klaim jatuh tempo, bunga dan pokok. Tapi perusahaan akhirnya tidak sanggup bayar pada Oktober 2018,” tutur Hexana.

Senada, Pengamat Asuransi Hotbonar Sinaga berpendapat rekayasa laba biasanya dilakukan perusahaan pelat merah demi mendapatkan penilaian positif dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini, direksi akan mendapatkan rapor bagus dari pemerintah selaku pemegang saham.

“Kalau harusnya rugi jadi untung performa kan jadi bagus. Nanti ada apresiasi yang diberikan ke direksi dari pemegang saham,” ujar dia.

Intinya, kata Hotbonar, hal itu dilakukan secara kongkalikong demi meraih keuntungan bagi segelintir pihak. Untuk itu, ia sepakat hal ini perlu ditelisik lebih lanjut oleh BPK.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyatakan bukan hanya OJK yang harus diperiksa oleh BPK, tapi juga seluruh kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit laporan keuangan Jiwasraya. “Ini sejak 2006 sudah bertahun-tahun. OJK lalu semua KAP yang mengaudit kalau perlu dipanggil,” kata Lana.

Selain itu, direksi Jiwasraya sejak 2006 juga harus diperiksa. Lana melihat ada kerja sama yang terjadi antar sejumlah pihak yang berkepentingan, sehingga rekayasa laba baru ketahuan baru-baru ini.

“Atau mungkin di dalamnya ada faktor politik, kenapa kok dibiarkan lama sekali,” jelasnya.

IAI KAP Bela Diri

Merespon maraknya pemberitaan di media massa sehubungan dengan kasus di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang dikaitkan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP), pada 21 Desember 2018, Dewan Pengurus telah mengundang dan bertemu dengan Akuntan Publik (AP) dari dua KAP selaku auditor eksternal untuk tahun buku 2016 dan 2017, serta 2015.

Beberapa hal yang dijelaskan oleh para AP yang melakukan audit tersebut sebagai berikut:

Bahwa para AP telah melakukan audit laporan keuangan untuk tahun buku 2016 dan 2017, serta 2015. Laporan Auditor Independen (LAI) telah diterbitkan oleh para AP tersebut untuk tahun-tahun tersebut sesuai dengan bukti-bukti audit yang diperoleh.

Laporan Keuangan dan LAI tahun buku 2016 dan beberapa tahun sebelumnya telah dipublikasikan dalam website perusahaan tersebut dalam format annual report lengkap yang dapat didownload publik.

Untuk tahun 2017 AP hanya menerbitkan LAI satu kali, tidak ada penerbitan kembali laporan audit. Berdasarkan penelusuran di website perusahaan tersebut, laporan keuangan lengkap dalam format annual report untuk tahun 2017 tidak dipublikasikan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: