Keraton Yogya Larang UAS, Felix Siauw dkk Gunakan Masjid Ageng

EDITOR.ID, Yogyakarta,- Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat melarang panitia Muslim United menggelar kegiatan di Alun-Alun Utara maupun Masjid Kauman. Di kegiatan ini sejumlah dai Jakarta seperti Ustaz Abdul Somad, Felix Siauw, Bachtiar Nasir dan sejumlah tokoh lainnya rencananya akan hadir dalam acara ini.

Beberapa ustaz ternama, seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), Hanan Attaki, Adi Hidayat, Bachtiar Nasir, Felix Siauw, Hanan Ataki dan Syeikh Ali Jaber Siap Meramaikan Tablig Akbar dan Muslim Expo yang akan dibanjiri masyarakat di Alun-Alun dan Masjid Gedhe Yogyakarta

Kawedanan Hageng Panitrapura pun telah mengeluarkan surat pelarangan penggunaan fasilitas yang ditandatangani oleh Penghageng Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono.

Acara yang sedianya digelar 11-13 Oktober 2019 itu, rencananya bertempat di Ndalem Pangulon Masjid Gedhe Kauman sebagai area buffet atau prasmanan ustaz dan area VVIP.

Agenda Muslim United ini rencananya mendatangkan beberapa ustaz ternama, seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), Hanan Attaki, Adi Hidayat, Bachtiar Nasir, Felix Siauw dan Syeikh Ali Jaber.

Penolakan atas permintaan izin penggunaan Masjid Gedhe Kauman untuk kegiatan Muslim United yang digelar FUI sebenarnya telah tercantum dalam surat resmi Keraton Yogyakarta.

Keraton Ngayogjakarta Melarang Masjid Gedhe Milik Keraton Digunakan Tablig Akbar oleh Forum Umat Islam (ist)

Surat bernomor 0336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019 ditujukan kepada Ketua Pelaksana Kegiatan Muslim United Nanang Syaifurozi pada 28 September 2019. Surat itu menjawab surat yang dikirim panitia bernomor 002/PPT/MU/IX/2019 tertanggal 24 September 2019.

Tidak hanya itu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu juga kembali menegaskan pelarangan tersebut melalui akun media sosial.

“Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sampai sekarang masih berpegang pada dua surat Penghageng yang dikirim kepada panitia acara,” katanya, Selasa (8/10/2019).

Ungkapan tersebut juga ditulis Hayu di akun Twitternya, @gkrhayu. Penegasan tersebut disampaikan Hayu untuk menepis isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait kegiatan Muslim United yang digelar pada 11, 12 dan 13 Oktober itu.

Apalagi saat ini baliho dan tenda-tenda sudah didirikan oleh pihak panitia di sekitar Masjid Gedhe. Panitia tidak mengindahkan dua surat yang dikeluarkan oleh pihak Kraton.

“Tidak ada ‘katanya boleh’, atau ‘sudah rembugan dengan Kraton’. Kagungan Dalem Masjid Gedhe adalah kagungan Kraton, bukan kagungan panitia,” tegas Hayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: