Tragis!!! Petugas Pemakaman COVID-19 di Jember Belum Terima Upah Selama 6 Bulan

img 20210811 083243

EDITOR.ID, Jember,- Belum terbayarnya upah relawan pemakaman COVID-19 di Jember menunjukkan potret yang buruk Pemerintah Kabupaten Jember dan jauh melenceng dari slogan bupati Hendy Siswanto yaitu sinergi, kolaborasi dan akselerasi.

Hal ini disampaikan oleh Hadi Supa?at S.Sos, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember, Rabu (11/8/2021).

img 20210811 083543
Hadi Supa’at S.Sos

?Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Jember sangat prihatin melihat kondisi saudara-saudara saya yang telah menjadi relawan pemakaman COVID-19 dimana mereka belum mendapat upah selama 6 bulan. Apalagi pekerjan mereka itu sangat berat dan sangat beresiko serta rentan tertular,” ujar Hadi.

Mirisnya lagi menurut Hadi, para petugas pemakaman dihadapkan pada kondisi masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang cukup terhadap keluarganya yang meninggal dengan hasil pemeriksaan medis dinyatakan terpapar COVID-19, seperti halnya kejadian di beberapa tempat dimana relawan pemakaman jenasah dicaci bahkan ada yang dipukuli warga.

Oleh Karenanya Hadi meminta Bupati Jember Hendy Siswanto harus tanggap dan mencari solusi, agar hak petugas pemakaman segera dibayar.

?Bupati seharusnya tanggap dan segera membayar upah para petugas pemakaman, karena terlambatnya upah yang mestinya diterima mereka itu sangatlah ditunggu oleh keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tegas hadi.

Hadi menjelaskan bahwa upah para petugas pemakaman itu harus segera diberikan, karena anggaran penanggulangan COVID-19 di kabupaten Jember cukup besar, namun faktanya tidak terserap dengan baik.

Sebagaimana diketahui ramai diberitakan sebelumnya, meski telah bekerja selama kurang lebih setengah tahun, para petugas relawan pemakaman jenazah COVID-19 di Jember, Jawa Timur mengaku belum menerima upah.

Nasib tragis tersebut diungkap oleh salah seorang di antara mereka yang berinisial JK pada Selasa (10/8/2021). JK bercerita, pada tahun 2021 ini, ia dan rekan-rekannya belum menerima gaji untuk beberapa bulan masa kerjanya.

“Kami berharap (gaji) bisa segera cair dan terus ada, karena saya punya istri dan anak yang mesti dinafkahi,” ujar JK.

Terhitung sejak Januari hingga Juli kemarin, hanya gaji pada bulan ketiga yang sudah diterima para relawan tersebut.

JK menjelaskan, honor mereka dibayarkan sesuai dengan berapa banyak pemakaman jenazah COVID-19 yang dilakukan.

“Untuk satu pemakaman dengan protokol kesehatan, kami dibayar Rp 100.000. Dalam sebulan kadang bisa mencapai Rp 1.500.000,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: