TNI Selidiki Buzzer Penyebar Video Hoaks Panglima Yudo Deklarasi Dukung Anies

Puspen TNI mengatakan sedang menyelidiki video hoaks yang menarasikan prajurit dipimpin Panglima melakukan deklarasi mendukung Anies presiden.

Ilustrasi Buzzer Penyebar Hoaks

Jakarta, EDITOR.ID,- Pembentukan opini para “buzzer bayaran” untuk membangun narasi hoaks melalui video di media sosial youtube sudah sangat keterlaluan dan makin tidak terkendali. Berita bohong apapun mereka sebarkan agar masyarakat percaya. Mulai dari isu SARA, pekerja China, PKI, anti agama dan berbagai isu lainnya untuk menjatuhkan atau mencemarkan sosok atau tokoh tertentu melalui penyebaran media sosial.

Terkini muncul sebuah video yang menarasikan prajurit TNI dipimpin Panglima Laksamana Yudo Margono menggelar deklarasi dukung Anies Baswedan jadi Presiden. Video editan dan cerita bohong tersebut sengaja disebarkan akun tertentu untuk mendiskreditkan lembaga atau institusi TNI. Bahkan akun tersebut memiliki agenda ingin membangun opini seolah TNI telah terseret ke ranah politik.

Video tersebut diunggah di YouTube dan disebarluaskan ke publik melalui media sosial. Bagi publik yang awam maka akan terpengaruh atau percaya dengan konten yang tak mendidik tersebut. Bahkan video ini sempat viral.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI langsung mengklarifikasi video berisi fitnah itu. Puspen TNI menegaskan bahwa video yang diunggah tersebut berisi informasi bohong atau hoaks.

Video itu diunggah oleh akun Youtube dengan nama @Menara Istana dengan judul ‘dipimpin Langsung Panglima yudo margono !! ribuan TNI resmi deklarasi Anies presiden 2024’.

Video memperlihatkan seorang anggota TNI berbicara namun dalam kondisi mulut memakai masker. Selain itu, terlihat cuplikan Anies hingga Laksamana Yudo Margono. Video telah ditonton hingga 31 ribu kali hingga Rabu (17/5/2023) sore.

Puspen menyatakan video berdurasi 8 menit 2 detik itu telah diedit menjadi seolah-olah kegiatan Panglima TNI bersama Anies.

“Perlu diketahui bahwa kegiatan olah raga Anies Baswedan di Kopassus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai Nasdem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” demikian keterangan tertulis resmi Puspen TNI dikutip Rabu.

Puspen juga menyatakan apa yang disampaikan anggota TNI di dalam video juga telah diedit.

Puspen TNI kini tengah menyelidiki video yang diunggah ke media sosial itu. Siapa pembuatnya dan siapa penyebarnya. Apa motifnya. TNI akan menyelidiki dan mencari pelakunya.

“Kreasi yang dilakukan oleh editor Manara Istana seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit, melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI,” kata Puspen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: