Seperti Apa Keadaan Neraka Huthamah, Siapa Penghuninya Baca Ini

Artinya: "Celakalah setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah. Tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah? yang (membakar) naik sampai ke hati. Sesungguhnya dia (api itu) tertutup rapat (sebagai hukuman) atas mereka, (sedangkan mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang."

Ilustrasi Neraka

Syekh Wahbah Az-Zuhaili (wafat 2015) menjelaskan faidah penyifatan neraka jahanam dengan nnama Huthamah yang maknanya secara bahasa adalah menghancurkan:

وفائدة وصف جهنم بالحطمة مناسبتها لحال المتكبر المتجبر بماله، المترفع على غيره، فهي تكسر كسرا كل م يلقى فيها، لا تبقي ولا تذر

Artinya, “Faedah penyifatan neraka Jahanam dengan huthamah (menghancurkan) adalah kesesuaiannya dengan kondisi orang yan​​​​​​​g takabur dengan hartanya dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Neraka tersebut benar-benar dapat menghancurkan setiap apa yang dilemparkan ke dalamnya sehingga tidak akan berbekas dan tersisa.”

Sedangkan idhafah yang terdapat dalam kalimat نار الله “narullah” bertujuan untuk memperbesar perkara neraka, yakni bahwa ia adalah neraka yang berbeda dengan neraka-neraka lainnya.

Sederhananya, tiga ayat terakhir, yakni ayat 7, 8 dan 9 merupakan tiga sifat dari neraka Huthamah. Berikut ini keteran​​​​​​​gan singkatnya:

Neraka yang membakar dan menyelimuti hati dengan panasnya, serta membakar manusia dalam keadaan hidup-hidup. Hati merupakan organ tubuh yang paling merasakan sakit. ​​​​​​​

Adapun hati disebutkan secara khusus karena merupakan tempat akidah yang menyimpang, niat buruk, akhlak tercela berupa takabur dan merendahkan manusia lain, dan perbuatan-perbutan yang tidak baik lainnya.

Seluruh pintu neraka tertutup bagi mereka dan tidak ada jendela. Mereka tidak akan dapat keluar dari neraka tersebut.

Di neraka juga terdapat tiang-tiang yang terpampang memanjang dan kuat. Imam Muqatil berkata: “Pintu-pintu neraka tertutup atas mereka, kemudian neraka tersebut dikuatkan dengan tiang-tiang dari besi. Tidak ada satu pun pintu yang dibuka bagi mereka dan tidak ada udara yang masuk ke mereka.” (Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 400-401).

Dengan demikian ayat tersebut memberi pengertian betapa dahsyatnya siksaan neraka, yakni neraka merupakan tempat yang sangat dalam seperti sumur. Pintu-pintunya tidak dapat dibuka.

Sifat api dari Neraka Hutamah sendiri berbeda dengan api yang berada di dunia. Api di Neraka Hutamah dapat menyusup ke rongga badan hingga membakar hati.

Rizem Aizid dalam bukunya Cinta Itu Indah menjelaskan mengenai larangan dan dosa mengumpat yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menceritakan mengenai nasib dari pengumpat di akhirat kelak. Anas RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Pada malam aku di Isra-kan, aku telah melalui suatu kaum yang mencakar-cakar muka mereka dengan kuku-kukunya sendiri, maka aku berkata, ‘Hai Jibril, siapakah mereka itu?’ Jawab Jibril, ‘Mereka ini orang-orang yang suka mengumpat orang banyak dan mereka yang suka menjaga tepi kain orang.” (HR Abu Dawud)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: