Saat itu, polisi tak menemukan indikasi DE terlibat jaringan teroris. “Ya katakanlah sempat dibiarkan, karena katanya enggak terlibat juga, tapi enggak tahu sekarang tiba-tiba ditangkap,” tutur dia.
Idris menceritakan proses penggeledahan rumah orangtua DE di Bandung. Penggeledahan berlangsung dua jam oleh 10 anggota Densus 88 berpakaian dinas polisi dan pakaian preman. Mereka terlihat hilir mudik di dalam rumah orangtua DE. “Sore tadi, kurang lebih 1,5 jam hingga 2 jam, saya melihat di sana sekitar satu jam, karena saya juga telat,” beber dia.
Idris mengungkapkan, anggota Densus 88 tersebut mengangkut sejumlah barang yang diduga barang milik DE. Barang tersebut dibungkus plastik putih. Meski tak bisa menjelaskan secara detail barang apa saja yang dibawa, Idris melihat tabung gas berukuran kecil yang biasa digunakan untuk pistol angin.
“Barang bukti tadi saya lihat sepintas dimasukan ke plastik putih ada yang saya lihat sendiri seperti tabung gas yang untuk pengisian pistol angin gitu, sebagian. Buku-buku kurang jelas karena dibungkus pakai plastik putih. Ada yang dibungkus plastik hitam,” tutup dia.
Ketua RT Bekasi: Jarang Berinteraksi
Ketua RT 07 RW 027, Kota Bekasi, Ichwanul Muslimin mengungkap sosok dan keseharian DE terduga teroris yang merupakan karyawan KAI. DE disebut sosok yang jarang berinteraksi.
Menurut Ichwanul, DE kerap berangkat kerja dari pagi dan pulang malam. Ichwanul mengaku jarang berinteraksi dengan DE.
“Interaksi jarang,” ujar Ichwanul saat ditemui di Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Senin (14/8/2023) malam.
DE memiliki seorang istri dan anak. Icwanul mengatakan istri DE kini tengah mengandung. “Nggak belum pernah (lihat DE terima tamu), itu dia karena tertutup keluarganya dia pun pulang malam,” lanjutnya.
Pegawai Terlibat Terorisme, PT KAI: Kami Akan Tindak Tegas
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (KAI) , Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan pihaknya menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
“Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut,” ujar Raden Agus, dalam keterangannya saat dihubungi, Senin (14/8/2023).
PT KAI menyampaikan itu sebagai tanggapan atas penangkapan pria berinisial DE oleh Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya, wilayah Bekasi, Senin (4/8/2023). DE disebut karyawan PT KAI.
PT KAI memastikan akan menindak tegas karyawannya apabila terbukti terlibat kasus terorisme. “Manajemen KAI akan menindak tegas karyawan jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme,” ujar Agus Dwinanto Budiadji.
