EDITOR.ID, Jember, Adanya keinginan Bupati Hendy Siswanto yang baru terpilih dan dilantik untuk memindahkan kantor pemerintah Kabupaten Jember ke daerah Patrang dengan anggaran yang dipaksakan menjadi polemik dan perbedaan diantara masyarakat.
Sebaiknya kondisi saat ini bupati Hendy lebih cenderung fokus untuk mengorganisir perangkat dibawahnya atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih kacau dan segera memulihkan kepercayaan masyarakat Jember saat ini yang sudah lama mendambakan pemimpin yang amanah.
Hal ini dikemukakan oleh Sekjen pengurus pusat Keluarga Alumni Universitas Negeri Jember (Kauje) Drs. Surapati, saat dihubungi Editor.id via telepon di Jakarta.
“Sebenarnya warga Jember ingin merasakan kebersamaan dan tidak perlu arogansi untuk membuat terkenal dan dikenang, apalagi kondisi ekonomi yang sedang melemah akibat pandemi Covid-19,” ujar Surapati.
Lebih lanjut Surapati mengatakan, hendaknya Bupati harus fokus dalam penanganan pandemi Covid-19 sekarang ini dan memberikan rasa aman dan nyaman dalam kesehatan kepada masyarakat Jember.
Disamping itu bagaimana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama di sektor UMKM dan juga yang tak kalah penting masalah pendidikan yang sampai sekarangpun masih dilakukan dengan cara daring atau online yang hasilnya jauh dari harapan.
“Untuk apa urgensinya pindah kantor, menurut saya ini hanya sebagai pencitraan dan supaya dikenang saja,” ketus Surapati yang juga mantan tokoh aktifis mahasiswa ini.
Sebagaimana diketahui, Bupati Hendy Siswanto tetap kukuh dengan pendiriannya akan memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Jember.
Bahkan hal itu akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember tahun 2021-2024.
Bupati Hendy mengatakan, RPJMD tersebut ditargetkan selesai maksimal pada bulan Agustus 2021 mendatang. Selain itu, juga akan melakukan pembaruan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan membuat Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). (AH)
