Melihat Megahnya Masjid Sheikh Zayed Keanggunan Warna Emas dan Putih

Bangunan megah Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Gaya arsitektur Timur Tengah dipadupadankan dengan warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan juga digadang menjadi pusat penyebaran Islam moderat di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Masjid Sheiks Zayed dilengkapi dengan perpustakaan, ruang transit VIP, ruang pengelola, dan taman.

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Peresmian masjid hadiah Pangeran UEA Mohamed bin Zayed untuk Jokowi itu juga dilakukan dengan penanaman pohon sebagai simbol persahabatan.

Mampu Tampung 10 Ribu Jemaah

Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare. Masjid ini mampu menampung 10 ribu orang.

“Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah,” kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10) lalu.

Masjid hadiah Pangeran UEA ini dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas ini juga bisa dimanfaatkan untuk acara pengajian dan wisata religi.

Luas Bangunan 8.000 Meter Persegi

Masjid Sheikh Zayed memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Kawasan masjid ini terdiri dari bangunan inti masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri.

Guru Ngaji Jokowi Jadi Wakil Imam Besar Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan Solo diasuh Imam Besar KH Abdul Rozaq Shofawi. KH Abdul Rozaq merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo.

Adapun wakil KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed ini adalah pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy, KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau akrab dipanggil Gus Karim.

Gus Karim juga dikenal sebagai salah satu guru ngaji Jokowi saat belajar tafsir Al-Qur’an dan fiqih.

“Imam besar itu sekaligus ketua pengurus harian, itu imam besar. Kemudian dibantu oleh Wakil yaitu KH Abdul Karim tadi. Jadi ada satu wakil Abdul Karim dan Imam besar ada Abdul Rozaq,” kata Kepala Bagian Perencanaan Keuangan Hukum dan Kerjasama Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Bagus Sigit di Hotel Swissbell Solo, Minggu (13/11). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: