Melihat Megahnya Masjid Sheikh Zayed Keanggunan Warna Emas dan Putih

Bangunan megah Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Gaya arsitektur Timur Tengah dipadupadankan dengan warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Jakarta, EDITOR.ID,- Masjid Sheikh Zayed akan menjadi salah satu masjid terindah di bumi Nusantara selain masjid kubah mas di Depok atau Masjid terapung di Makassar. Keindahan Masjid Sheikh Zayed akan menjadi magnet untuk menarik wisatawan religi bisa sering mengunjungi Solo. Merasakan syahdunya bertemu Tuhan Allah SWT dalam nuansa keheningan dan keteduhan.

Bangunan megah Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Gaya arsitektur Timur Tengah dipadupadankan dengan warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Masjid yang dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina itu memiliki empat menara, satu kubah utama, dan puluhan kubah kecil yang menghiasi atap bangunan.

“Memang ukurannya tidak sama persis dengan yang di Abu Dhabi. Yang di sini lebih kecil,” kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa beberapa waktu lalu.

Perpaduan Arsitektur Timteng dengan Ornamen Batik Solo

Tak hanya bentuk dan warna, kualitas bahan bangunan pun diupayakan semirip mungkin dengan Masjid Sheikh Zayed. Di antaranya marmer yang harus didatangkan langsung dari Italia. Marmer tersebut digunakan untuk membalut seluruh lantai dan sebagian dinding masjid.

Meski memiliki bentuk yang sama persis dengan masjid di Abu Dhabi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo memiliki ciri khas tradisional. Ia meminta agar sebagian lantai masjid dihiasi dengan motif batik kawung. Motif tersebut bisa ditemui di pelataran masjid.

Tak hanya itu, motif batik juga menghiasi karpet yang membalut lantai bangunan utama masjid. Motif batik tersebut bisa ditemui di bagian tepi karpet, dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.

Tepat di tengah bangunan, terdapat lampu yang tergantung dari tengah kubah utama. Lampu megah tersebut berwarna keemasan. Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.

Biaya Pembangunan Masjid Sheikh Zayed Rp 300 Miliar Sepenuhnya Ditanggung Presiden Mohammed

Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden MBZ kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan kedua negara. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut biaya pembangunan sebesar hampir Rp 300 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Presiden MBZ.

Teguh mengatakan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan mampu menampung 10 ribu jamaah. Bangunan utamanya memiliki kapasitas empat ribu orang. Selebihnya bisa menempati pelataran di sisi timur masjid yang cukup luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: