Kisah Heroik Wartawan Asal Kawangkoan

Mendur bersaudara harus diam-diam menyelinap di malam hari, memanjat pohon, dan melompati pagar hingga akhirnya menemukan lab foto. Sehingga hanya foto Frans yang dapat diproses untuk diterbitkan

Sebab jika tertangkap Jepang, bukan tak mungkin Mendur bersaudara dihukum mati. Tanpa foto karya Frans Mendur, maka proklamasi Indonesia tak akan terdokumentasikan dalam bentuk foto.

Mendur bersaudara lahir di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara. Alex Mendur lahir pada 1907, sementara adiknya Frans Mendur lahir tahun 1913. Kala itu nama Mendur bersaudara sudah terkenal di mana-mana. Keberadaan mereka diperhitungkan media-media asing.

Dengan ‘detik-detik’ proklamasi kemerdekaan tersebut, negara Indonesia diakui kemerdekaannya dari penjajahan negara lain.

Dilansir dari Historia, berikut profil dari foografer tersebut:

Alex Mendur

Alexiux Impurung Mendur, lahir di Kawangkoan, Sulawesi Utara, 7 November 1907. Alex merupakan anak pertama dari 11 anak dari August Mendur dan Ariance Mononimbar.

Alex mengawali kariernya sebagai fotografer di Batavia pada usia 15 tahun bersama Anton Nayoan, kerabatnya.

Dari kerabatnya itulah, Alex belajar fotografi. Sebab, Nayoan bekerja untuk perusahaan Belanda saat itu yang menjual perlengkapan Fotografi.

Kemudian, Alex menjadi juru potret di studio kenamaan Lyuks and Charls hingga surat kabar Java Bode serta majalah Wereld Nieuws en Sport in Beld pada 1930-an.

Selama pendudukan Jepang, Alex ditugaskan ke cabang lokal dari kantor berita Jepang Domei Tsushin dan menjadi kepala departemen fotografi.

Frans Mendur

Frans Soemarto Mendur lahir di Kawangkoan, Sulawesi Utara, 16 April 1913. Frans merupakan adik dari Alex Mendur dan menjadi anak keempat dari 11 bersaudara.

Frans sudah meninggalkan kampung halamannya ketika berusia muda menuju Surabaya. Kemudian pergi ke Batavia untuk bertemu kakaknya, Alex. Setelah belajar fotografi dengan kakaknya, Frans menjadi wartawan Java Bode.

Frans merupakan seorang fotografer jurnalistik Indonesia yang mengabadikan momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bersama kakaknya. Fotonya menjadi satu-satunya yang diterbitkan dari acara bersejarah tersebut.

Tak hanya mengabadikan momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dia juga mengabadikan foto ikonik lainnya terkait perjuangan bangsa muda.

Frans bekerja di surat kabar Asia Raya ketika mendengar bahwa proklamasi akan diumumkan Soekarno. Setelah kemerdekaan, Frans bekerja di surat kabar Merdeka.

Dari Kantor Berita Domei, Alex mendapat kabar mengenai upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Alex dan Frans kemudian pergi menuju kediaman Soekarno untuk mengabadikan momen tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: