Idap Hiperseksual, Guru Agama di Batang ini Cabuli 40 Siswinya

Tersangka Agus Mulyadi 33 Tahun merupakan warga Kabupaten Kendal, Sebelum diterima menjadi guru PNS di Batang. Pelaku pernah mengajar di beberapa sekolah di Kabupaten Kendal. Hal itu pun tidak menutup kemungkinan ada bebebrapa siswa yang menjadi korban.

“Tersangka terancam hukuman 15 tahun dan ditambah sepertiga karena pelaku merupakan guru korban,” ujar Djuhandani, dalam konferensi pers di lobi Ditreskrimum Polda Jateng, Rabu (7/9/2022).

Modus Pelaku Setubuhi Korban

Dalam melakukan aksi bejatnya, kata Djuhandani, tersangka membagi korbannya menjadi tiga klaster, yakni kelas 7, 8 dan 9.

Untuk siswi kelas 7, pelaku hanya mencabuli korban. Namun jika korban telah terbiasa bersentuhan dengan tersangka, ia melakukan persetubuhan.

“Saat ini ada 10 orang yang diduga menjadi korban persetubuhan dan 35 orang menjadi korban pencabulan,” ujarnya.

Tersangka melakukan perbuatan bejatnya di beberapa tempat di sekolah itu.

Tempat yang dipakai tersangka, yakni ruangan OSIS, ruang kelas, dan gudang dekat musala.

Bujuk Rayu

Sebelumnya diberitakan, oknum guru agama berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di sebuah SMP wilayah Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang diduga melakukan pencabulan terhadap siswinya.

Polisi telah memeriksa korban dengan didampingi orangtua untuk mengumpulkan barang bukti serta visum. “Hasil visum menunjukkan terjadinya pelecehan seksual,” ujarnya.

Setelah itu, pihaknya mengamankan serta memeriksa pelaku dan pelaku pun telah mengakui semua perbuatannya.

“Laporan secara resmi baru tujuh korban yang melaporkan ke kami, dugaan kemungkinan masih banyak yang belum melapor, dikarenakan korban masih di bawah umur, mungkin masih merasa malu dan takut,” jelasnya.

Pelaku bernama Agus Mulyadi, warga Kabupaten Kendal. Selain guru agama di sekolah tersebut, ia juga sebagai pembina OSIS. Modus pelaku mencabuli siswi melalui kegiatan OSIS, dari pemeriksaan pelaku melakukan bujuk rayu.

“Ada beberapa yang dilecehkan, juga yang disetubuhi, saat ini masih kami dalami dan kembangkan. Untuk kejadian dalam kurun waktu sekitar Juni sampai Agustus yang kami ketahui, informasi sampai 30-an,” ungkapnya.

Barang bukti yang sudah diamankan di antaranya pakaian dan baju dalam korban, di lokasi TKP juga sudah diberikan police line. “Pelaku melakukan aksinya di seputaran lingkungan sekolah, dan sementara ini belum ditemukan video dan foto,” imbuhnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: