Gus Muwafiq Ngaji Bareng Habib Cucu Nabi Muhammad SAW

EDITOR.ID, Malang,- Ketika dihujat, dibully dan dituduh menghina Nabi Muhammad SAW dalam salah satu dakwahnya oleh anggota Front Pembela Islam (FPI), KH Ahmad Muwafiq justru mendapat karomah dan anugera bisa bertatap muka bahkan dipeluk cium Cucu Nabi Muhammad SAW (Baca: Keturunan Langsung Rasullulah,red) Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al Jifri.

Peristiwa langka itu terjadi saat Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri menjadi penceramah utama dalam bedah buku di UIN Walisongo – Semarang

Sebagai keturunan langsung Baginda Nabi, akhlaq Habib Ali Zainal Abidin sangat mirip dengan akhlaq nya Rasulullaah Saw.

Dalam ceramahnya di hadapan jamaah, Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri meminta umat jangan saling menghujat dan menyalahkan satu sama lain, sedangkan perkara yang disengketakan ini perkara kilaf dan sederhana dalam pemahaman.

“Bisa nggak kita mengangkat diri kita ke tempat yang lebih baik, atau kita harus seperti ini (sikap bermusuhan tanpa ujung,red) dengan pemaksaan, kamu harus ikut saya kalau tidak maka kamu sesat, nah ini sikap seperti sikapnya Fir’aun di masa kini,” kata Habib Ali Zainal.

Seperti Fir’aun bilang saya tidak akan memperlihatkan kepada kalian ini pendapat saya.

“Ini bukan jalannya agama seperti ini kita tidak mau menuduh satu sama lain, baik itu yang mengharamkan maupun membolehkan, jangan kita merasa paling benar, jangan kita saling menuduh,” tuturnya.

Al Habib Ali Zainal Abidin dengan tulus mendoakan Gus Muwafiq.

Habib Umar Al Muthohar menyapa Gus Muwafiq dengan kalimat. “Muwafiq ila Aqwamit Thoriq.”

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri di UIN Walisongo mengingatkan, pentingnya memahami hakikat dakwah yang dibawa oleh para ulama terdahulu seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.

“Hakikat dakwah bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu melalui pidato maupun ceramah. Tetapi hakikat dakwah itu ketika seorang pendakwah merasa hancur dirinya di hadapan Allah Swt. sambil mendoakan hidayah kepada mereka yang mencintai maupun kepada mereka yang membencinya.” kata Habib Ali Zainal Abidin di hadapan jemaah.

Dakwah Walisongo dibawa dari cahaya ke cahaya yang bersumber dari sumbernya cahaya, yakni Rasulullah Saw. Inti dari dakwah mereka adalah kesucian.

Kesucian lahir dan batin. Misal menjaga kesucian mata, bukan sekadar menjaga dari pandangan-pandangan yang diharamkan seperti melihat gambar-gambar haram. Tapi juga menjaga pandangan dari memandang manusia dengan pandangan yang rendah dan memandang dunia dengan pandangan mengagungkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: