Gebrakan SKK Migas, Industri Hulu Migas Hasilkan sekitar Rp 700 Triliun untuk Negara

SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara, dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

” Ini dilakukan untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas industri dan transportasi serta meningkatkan nilai tambah yang berdampak positif bagi negara dan masyarakat,” terang Kurnia.

Berdasarkan data SKK Migas, optimalisasi proses yang berjalan saat ini telah mampu meningkatkan nilai pengiriman minyak dan gas bumi yang menjadi bagian negara. Jika tahun 2021 bagian negara dari pengiriman minyak dan gas bumi sekitar USD 10,470 miliar, maka di tahun 2022 meningkat sekitar 31% menjadi sekitar USD 13,703 miliar.

” Kenaikan harga komoditas migas menjadi momentum untuk melakukan berbagai gebrakan strategis dalam menjalankan optimalisasi lifting, skema komersialisasi dan percepatan proses bisnis yang akuntabel dan transparan,”tuturnya.

Terus Melangkah Positif 

Tahun 2023 ini, tambahnya, SKK Migas terus melanjutkan langkah positif yang telah dilaksanakan di tahun 2022 serta melakukan terobosan-terobosan baru, sehingga manfaat langsung dan tidak langsung yang diterima oleh negara dapat semakin dioptimalkan.

” Manfaat tersebut juga dirasakan dan ditunjukkan dengan kinerja berbagai sektor industri yang terlibat dalam ekosistem hulu-hilir minyak dan gas bumi nasional.”

Dia mengatakan, industri hulu migas mengharapkan dukungan dari Pemerintah dan para pemangku kepentingan, terkait untuk memberikan kepastian hukum dengan terbitnya UU Migas yang baru, untuk lebih memberikan kepastian investasi bagi investor.

” Yang jelas potensi hulu migas di Indonesia pada era transisi energi ini masih menjanjikan dan menarik minat investor, yang terlihat dari tingginya rencana investasi hulu migas di 2023 yang mencapai US$ 15,5 miliar atau meningkat sekitar 26% dibandingkan realisasi tahun lalu serta lebih tinggi dibandingkan peningkatan investasi hulu migas global yang sebesar 6,5%,”ujarnya.

Disamping itu, katanya, sektor hulu migas juga dapat berperan penting dalam pencapaian target net zero emission tahun 2060, antara lain dengan penerapan high technology melalui CCS dan CCUS.

“Di era transisi energi yang tengah berlangsung, potensi minyak dan gas dapat diproduksi dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan dan ketahanan energi sebagai wujud dari pelaksanaan amanat konstitusi UUD 1945 pasal 33.”

Secara khusus, gas juga dapat dioptimalkan untuk menjalankan kebijakan hilirisasi dan menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik agar mampu bersaing di kancah internasional.

“Jadi, agar kekayaan alam minyak dan gas tidak tertinggal di perut bumi saat nanti, kebutuhan energi sudah dipenuhi dari energi baru dan terbarukan”, pungkas Kurnia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: