EDITOR.ID – Surabaya, Dalam rangka menguatkan jati diri keIndonesiaan dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk generasi muda, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar kegiatan yang dinamakan Kursus Kader Kebangsaan; Tingkat Dasar pada tanggal 5 – 8 Desember 2020 bertempat di Hotel Unesa (Student Center).
Acara yang dibuka oleh Wakil Rektor II Unesa diikuti oleh sekitar 35 peserta dari berbaga iperguruan tinggi seperti: Unair, ITS, UPN, Universitas Ciputra, Ubaya, UINSA, UNIPA, Unmuh Surabaya, Universitas Brawijaya dan Unesa.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan Suprapto, M.T menyampaikan pentingnya mewariskan nilai-nilai kebangsaan yang kuat bagi generasi muda, karena di tahun 2045 mereka yang akan memimpin negeri ini.
“Untuk itu kegiatan kursus kader kebangsaan seperti ini sangatlah positif, karena dapat menguatkan nilai-nilai karakter bangsa”, ujarnya.
Kegiatan Kursus Kader Kebangsaan Tingkat Dasar memberikan bekal materi kepeserta tentang: Kajian Masyarakat dan Budaya Indonesia, Ideologi Pancasila, Nasionalisme Indonesia, Intoleransi dan Radikalisme, dan Analisis Situasi Nasional.
Materi yang disampaikan oleh narasumber dilanjutkan dengan pendalaman oleh fasilitator dalam bentuk game dan ice breaking sehingga kegiatan bisa dikemas secara menarik dan menyenangkan.
Menutur PIC kegiatan Bambang Sigit Widodo kegiatan yang diselenggarakan secara offline ini tetap mematuhi protokoler kesehatan yang ketat.
“Semua peserta, narasumber dan panitia kami wajibkanuntuk rapid tes, ini standar wajib seperti kita bepergian naik pesawat atau kereta api, “katanya.
Output kegiatan dari kursus kader kebangsaan ini adalah terbentuknya kader anti intoleransi dan radikalisme (KANIRA) di kampusnya masing-masing. Kegiatan dengan program berjenjang ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga sertifikat yang diperoleh peserta pun telah dikategorikan dengan predikat: sangat memuaskan, memuaskan, dan kurang memuaskan.
Peserta dengan predikat minimal memuaskan yang bisa ikut pada kursus kader kebangsaan tingkat menengah, dan pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan, hanya peserta yang memperoleh predikat sangat memuaskan yang bisa berlanjut kekursus kader kebangsaan tingkat lanjut.
“Dalam kegiatan ini kami menggunakan standar penilaian dari pre test dan post tes, penugasan dan partisipasi (keaktifan), kata Bambang.
Selama kegiatan peserta sangat bersemangat, dan hal ini nampak sekali dari proses diskusi saat nara sumber menyampaikan materinya. Kreativitas peserta juga ditunjukkan saatfasilitator memberikan penugasan berupa pembuatan konten video tentang anti intoleransi dan radikalisme.