Tampil Paling Depan di Aksi Demo, Mahasiswi Seksi ini Curi Perhatian

EDITOR.ID – Surabaya, Selain terjadi kericuhan, ada hal yang menarik saat terjadi aksi demo menolak Omnibus Law di Surabaya pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Diantara para peserta demo, tampak beberapa gadis cantik dan berpenampilan modis turut aktif menyuarakan protes.

Elni Nainggolan Aktivis Gmni Surabaya Demo Tolak Omni Bus Law

Diantaranya tampak Elni Nainggolan, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya, yang merupakan salah satu koordinator aksi pada demonstrasi tersebut.

Menurut gadis cantik yang merupakan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Airlangga ini, dirinya pada aksi menentang Omnibus Law ini memutuskan untuk memakai sepatu high heels, semata-mata sebagai bentuk perlawanan dirinya dari penindasan yang ada akibat Omnibus Law.

“Pertama, dalam sejarahnya, high heels dinilai sebagai bentuk upaya mereduksi peran perempuan dengan memperlambat langkahnya. Seperti halnya yang berlaku di masyarakat kita, perempuan saat memakai high heels harus anggun, melangkah pelan, dan sarat akan kepatuhan”, kata Elni, Sabtu (10/10/2020)

“Saya ingin menepis itu, bahwa perempuan dengan alas kaki apapun, sekalipun high heels tetap dapat bergerak bebas, bergerak cepat, dan bersuara lantang. Karena saya sendiri dalam barisan aksi kemarin turut membantu di bagian depan barisan masa aksi unair dan perlu untuk dapat bergerak cepat dalam pengondisian barisan aksi. Dan nyatanya, saya bisa, dan pastinya perempuan diluar sana pun juga bisa”, tambahnya

Selain itu, menurut cewek lembut yang juga merupakan ketua Lingkar Studi Gender Mahasiswa (LSGM) ini, tampilan seperti ini saat demonstrasi mungkin dinilai tidak lazim, yakni mengenakan heels saat aksi dan longmarch, berpotensi menuai perhatian orang.

“Menurut saya, dalam beraksi dan menyuarakan aspirasi juga perlu strategi agar didengar. Salah satunya dengan berpenampilan tdk lazim, sehingga orang melihat kita, dan dapat mendengar kita. Walaupun tak ada penjelasan tentang hal tersebut, minimal kita sudah berusaha mencitrakan bahwa perempuan dengan tampilan apapun, tetap dapat bergerak dan berpartisipasi secara totalitas dalam barisan perlawanan”, jelasnya.

Saat aksi demo kemarin, sangat banyak yang menanyakan, ‘mbak ngga kcapek kah? Nggak sakit kah kakinya? Kenapa pakai high heels?’ Saya hanya menjawab ‘ini adalah bentuk perlawanan dari diri saya sendiri, dan saya tidak akan mengambil opsi ini kalau saya tidak sanggup’ “, terangnya.

Dan Elni bersyukur, banyak teman-teman yang mengapresiasi apa yang dia coba lakukan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: