Hukum  

Suka Gowes, Pak Sekjen ini Lansung Dikirimi Sepeda Brompton

direktur jenderal perlindungan dan jaminan sosial kementrian sosial pepen nazaruddin (kedua dari kiri) menjadi saksi di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) jakarta antara desca lidya natalia aa.

EDITOR.ID, Jakarta,- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial, Hartono Laras dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin masing-masing mengakui telah menerima sepeda merek Brompton yang berkaitan dengan kasus suap bantuan sosial (Bansos) Covid-19.

“Kami memang Agustus (2020) itu menerima Brompton, yang mengantar itu sopirnya Adi,” kata Hartono di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (8/3/2021).

Padahal sepeda Brompton harganya cukup wah. Satu unit sepeda paling murah dibandrol seharga Rp 40 juta rupiah dan bisa mencapai Rp 150 juta. Lha Sekjen Kemensos Hartono ini mendapatkannya dengan gratis alias tak usah beli.

Sekjen Kemensos Hartono mengakui dirinya dikirimi sepeda Brompton dari pengusaha Harry Van Sidabukke yang menyuap Mensos Juliari Batubara agar pengadaan dan penyaluran Bansos Covid ditangani perusahaannya.

Hartono bersaksi untuk dua orang terdakwa yaitu untuk Harry Van Sidabukke yang didakwa menyuap Juliari senilai Rp1,28 miliar dan Ardian Iskandar Maddanatja yang didakwa memberikan suap senilai Rp1,95 miliar terkait penunjukkan perusahaan penyedia bansos sembako Covid-19

Adi yang dimaksud adalah Adi Wahyono yang merupakan Kabiro Umum Sekretariat Jenderal Kemensos sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja Kantor Pusat Kemensos tahun 2020 dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako Corona.

Adi dalam perkara ini juga ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

“Saya tidak tahu harganya, sepedanya waktu itu diminta untuk dikembalikan ke KPK,” ucap Hartono.

“Ada keperluan apa saudara menerima itu?” tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Muhammad Nur Azis.

“Ya di bulan Agustus itu kita bersepeda,” jawab Hartono.

“Ada tidak kaitan dengan jabatan saudara?” tanya jaksa Azis. “Tidak,” jawab Hartono.

“Memang tidak ada sepeda dari kantor?” tanya jaksa Azis.

“Tidak ada yang di kantor,” ungkap Azis.

Namun Hartono membantah menerima uang dari Adi. “Pernah mau kasih tapi saya tidak mau (terima),” ungkap Harono.

Sementara Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin juga mengaku menerima sepeda merek Brompton dari Adi.

“Iya (terima sepeda Brompton) dari Pak Adi KPA,” kata Pepen dalam sidang tersebut.

“Saudara pernah terima uang terkait bansos ini? Misalnya, uang Rp1 miliar” tanya jaksa Azis.

“Saya tolak,” jawab Pepen. (Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: