Shalat Amalan Pertama yang Dihisab di Hari Kiamat Nanti, Kenapa?

Tidak hanya itu, shalat juga memiliki kedudukan istimewa dalam kaitannya dengan hisab (perhitungan amal) di Hari Kiamat. Hadis Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan bahwa shalat adalah amal pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) di Hari Kiamat. Hal ini menandakan betapa besar peran dan nilai shalat dalam kehidupan seorang Muslim.

Ilustrasi Shalat

Jakarta, EDITOR.ID,- Sholat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah secara langsung. Sholat dijadikan sebagai penanda utama dalam status keimanan seorang muslim. Mengerjakan sholat merupakan tanda awal keislaman sedangkan meninggalkan sholat merupakan tanda awal kekafiran.

Tidak hanya itu, shalat juga memiliki kedudukan istimewa dalam kaitannya dengan hisab (perhitungan amal) di Hari Kiamat. Hadis Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan bahwa shalat adalah amal pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) di Hari Kiamat. Hal ini menandakan betapa besar peran dan nilai shalat dalam kehidupan seorang Muslim.

“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk. (HR. Thabrani)

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْـجَحَ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، وَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَةٍ ؛ قَالَ الرَّبُّ : اُنْظُرُوْا ! هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكَمَّلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ ، ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَىٰ ذٰلِكَ

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi dan An Nasa’i).

Namun jangan lupa, amalan sholat yang diterima Allah SWT adalah sholat yang dilakukan dengan khusyuk, tidak sombong, dan tidak mengulangi kemaksiatan. Selain itu, sholat yang diterima juga dilakukan dengan menyayangi orang miskin dan peduli kepada orang lain.

Berikut ciri-ciri sholat yang diterima Allah SWT: Merendahkan diri atau khusyuk, Tidak sombong atau takabur, Tidak mengulangi kemaksiatan, Menyayangi orang miskin atau peduli kepada orang lain.

Selain itu, sholat yang tepat waktu juga merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Sholat fardhu terdiri dari sholat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh.

Dalam Islam, sholat merupakan ibadah yang istimewa karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad secara langsung. Sholat merupakan tolok ukur keseluruhan amal seorang Muslim.

1. Shalat sebagai Penghubung Langsung dengan Allah

Shalat adalah ibadah yang langsung menghubungkan seorang Muslim dengan Allah. Tidak ada perantara antara hamba dan Tuhannya dalam ibadah ini. Oleh karena itu, shalat menjadi ibadah yang paling penting dan pertama kali diperiksa di Hari Kiamat. Dalam shalat, seorang Muslim menghadap Allah, memohon ampunan, berzikir, dan menunjukkan ketaatan serta kepatuhan sepenuhnya kepada-Nya. Hal ini membuat shalat sebagai wujud paling murni dari ibadah yang menguatkan ikatan spiritual antara hamba dan Tuhan.

2. Shalat sebagai Tiang Agama

Dalam Islam, shalat sering disebut sebagai “tiang agama” (عماد الدين, ‘imad al-din). Nabi Muhammad ﷺ menggambarkan bahwa agama Islam akan runtuh jika tiang ini tidak ditegakkan. Jika seorang Muslim menjaga shalatnya, berarti dia menjaga agama dan keimanannya. Dengan kata lain, jika seseorang tidak melaksanakan shalat, maka keimanannya akan goyah. Karena pentingnya fungsi ini, tidak mengherankan bahwa shalat menjadi amal pertama yang dihisab di Hari Kiamat.

3. Shalat sebagai Bentuk Ketaatan yang Konsisten

Shalat lima waktu adalah ibadah yang dilakukan secara rutin dan konsisten sepanjang hidup seorang Muslim. Kewajiban ini dimulai sejak baligh dan berlangsung hingga akhir hayat. Oleh karena itu, shalat menjadi indikator yang paling jelas mengenai seberapa baik seorang Muslim menjalankan kewajibannya terhadap Allah secara terus-menerus. Hisab atas shalat mencerminkan komitmen seseorang dalam menunaikan perintah Allah secara konsisten setiap hari.

4. Pengaruh Shalat terhadap Amal Lain

Shalat tidak hanya berdampak pada hubungan langsung seorang Muslim dengan Allah, tetapi juga memengaruhi akhlak dan perbuatan sehari-hari. Al-Qur’an menyebutkan bahwa shalat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: