Beberapa organisasi yang tergabung dalam Aliansi Relawan Masyarakat (ARM) menggelar aksi di Taman Pandang Monas Jakarta.
Demo yang dihadiri ribuan masa itu dimulai pukul 12.00, massa berkumpul di Tugu Proklamasi lau bergerak secara berkonvoi menggunakan mobil dan sepeda motor dengan pengawalan pihak kepolisian.
Orasi dilakukan secara bergantian dari perwakilan masing-masing organ yang mengecam keras upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memulangkan dan memasukan Eks WNI (Warga Negara Indonesia) Â yang telah bergabung dengan ISIS Â ke Indonesia.
Sikap Pemerintahan Jokowi yang dengan tegas menolak masuknya para kombatan ISIS ke Indonesia itu patut diapreasi dan ARM sebagai sangat mendukung jokowi yang  tegas dalam mensikapi persoalan bangsa.
Karena  jika para kombatan ISIS itu jika masuk ke Indonesia, tentunya bisa  sangat membahayakan eksistensi NKRI, meskipun dahulunya mereka itu pernah menjadi WNI.
Yayak Prismoro selaku Ketua Umum Garda Nasionalis Indonesia ( GARNAS), mengecam keras pernyataan beberapa pihak yang menimbulkan polemik karena ada keinginan untuk mendatangkan para kombatan dan anggota ISIS untuk masuk ke Indonesia.
Yayak yang juga merupakan salah satu koordinator aksi, menilai bahwa adanya upaya untuk mendatangkan para kombatan ISIS untuk bisa masuk ke Indonesia itu jelas menciderai hati bangsa Indonesia yang cinta damai.
“Kebiadaban ISIS yang tidak berperikemanusian dengan membuat video kekerasan untuk menakut-nakuti masyarakat,  jelas sangat tidak sesuai dg budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kemanusian dan persaudaraanâ€, ujar aktivis GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) pada era 1990an ini.
Apalagi para kombatan ISIS itu, telah mendeklarasikan diri bahwa mereka menolak menjadi WNI dengan cara diantaranya membakar paspor RI mereka, dan  mereka pergi ke luar negeri untuk bergabung menjadi warga negara ISIS, dan mereka berperang demi kejayaan negara ISIS.
“Jika sampai mereka berhasil masuk ke Indonesia, tentunya  hal ini akan sangat berbahaya dan bisa menimbulkan perang saudara, hal ini perlu diantisipasi†pungkas Yayak