Maria Salikin, Pengabdian dan Profesionalitas Advokat

“Semua bermain, strategi bermain, ilmu bermain, pemikiran bermain,” katanya.

Dari sanalah kemudian Maria belajar dari sang papa, pengacara kenamaan Almarhum Salikin SH. Namun lambat laun Maria berusaha untuk mandiri dan belajar sendiri bagaimana ia harus fight membela klien di pengadilan.

Selain karena Advokat adalah profesi yang menantang, perempuan kelahiran Jakarta ini mengaku, ia “tersesat” dalam pengabdian dibidang pembelaan hukum karena terinspirasi dari tokoh idolanya yang juga papanya sendiri, Salikin, SH.

Maria mewarisi nama besar sang ayah Salikin, SH yang di blantika profesi Advokat sangat dikenal sebagai pejuang yang gigih. Almarhum Salikin juga sosok dibalik pendiri organisasi Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI). Salikin juga salah satu inisiator dan pendiri dari Himpunan Advokat/ Pengacara Indonesia (HAPI) dan Gerakan Karya Justisia Indonesia (GKJI).

Awalnya pada tahun 2000, Maria belajar dari ayahnya yang memang sosok pengacara besar yang banyak menangani sejumlah kasus besar. Setelah menimba pengalaman yang cukup panjang, Maria buka Law Firm sendiri, Maria Salikin Law Firm

Maria yang pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen Peradi Juniver Girsang mengatakan kesuksesannya sekarang ini sebagai advokat tidak ia dapatkan secara instan.

Meski kerap kali diidentikkan dengan maskulinitas atau ‘dunianya laki-laki’, ada banyak perempuan yang sukses di firma hukum. Salah satunya Advokat Maria Salikin, SH. Maria mengisahkan ketika awal-awal menjadi lawyer. Saat itu Maria tengah menangani sebuah kasus ia harus bekerja dengan dominasi kaum pria. Bahkan sempat dipandang sebelah mata.

“Pas saat itu lawyer lawan kita yang kebetulan cowok sempat bilang ah lawyer cewek, namun sampai hari ini hal itu terkikis dengan kemampuan bicara kita didukung kemampuan analisa kita bahkan kita mampu memenangkan perkaranya dengan kemampuan dalil kita yang kuat,” papar Maria.

Akhirnya mereka memberikan apresiasi kepada kita. “Hanya saja kebanyakan kesalahan dari rekan-rekan advokat itu selalu lupa kalau yang kita hadapi lawyer ini rekan seprofesi dan sama-sama lagi membela kliennya tapi bukan berarti harus menjadi musuh kita,” imbuh Maria dalam sebuah wawancara di kanal youtube.

Seharusnya kita menghadapi lawyer lawan justru harus santai dan lebih baik dibangun komunikasi antar lawyer. “Ini gimana ini selesainya mau gimana bro kita damai aja kan sebenarnya gampang apa yang dilakukan seorang advokat itu baik juga kepada rekan se profesi kemudian penegak hukum lainnya seperti kepolisian, kejaksaan,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: