EDITOR.ID ? Surabaya, Mobilitas warga yang meningkat mengakibatkan terjadinya kelangkaan solar di beberapa daerah seperti yang terjadi di Kabupaten Blitar dan Kediri akhir-akhir ini.
Hal itu diungkapkan oleh Arya Yusa Dwicandra, Kepala Bagian Komunikasi Patra Niaga region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jattimbalinus) pada Jumat (15/10), menanggapi adanya kabar bahwa di masyarakat telah terjadi kelangkaan BBM jenis solar, khususnya di Kabupaten Blitar dan Kediri.
Arya mengungkapkan jika naiknya mobilitas warga akibat dari pemberlakuan PPKM level 1 di beberapa wilayah Pulau Jawa, sehingga membuat permintaan BBM naik.
Berkaitan dengan itu, pihaknya belum memprediksi dikarenakan ketersediaan solar bersubsidi yang ada kini sama dengan alokasi tahun 2020 lalu.
?Yang kami pantau di beberapa wilayah itu memang pernah kehabisan stok, sehingga ada yang sampai antri-antri, itu di luar perkiraan, alokasi solar acuannya seperti 2020 lalu?, ujar Arya saat dihubungi Editor.ID melalui saluran telepon.
Arya turut menjelaskan bahwa alokasi solar subsidi sudah ditentukan per tahun sesuai Perpres No. 191 Tahun 2014.
Bahkan jika dilakukan penambahan atau pengurangan stok bukanlah perkara yang mudah karena semuanya diatur dalam UU.
?Kalau sudah dialokasikan ya nggak semudah itu untuk ditambah dikurangi karena sudah diatur di Perpres, juga kami berjalannya sesuai UU?, jelas Arya.
Kelangkaan ini, tutur Arya, sedang didalami dan akan menjadi evaluasi bagi pihaknya.
Arya turut mengajak pemilik mobil pribadi, utamanya yang tergolong mewah, untuk beralih ke Pertamina Dex yang merupakan solar non-subsidi, agar konsumen solar bersubsidi bisa mendapatkan haknya. (Ruvantama)
