EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo “memasang” tandem buat sejumlah Menteri dengan dasar ikut membantu tugas para Menteri tersebut mengejar target kerja yang sangat berat dan banyak dalam 100 hari kerja ini. Oleh karena itu sejumlah menteri diberi Presiden tambahan “orang” dalam jabatan Wakil Menteri.
Tugas para Wakil Menteri ini nantinya akan membantu target dan beban berat yang harus dikerjakan para menteri. Memang tidak semua kementrian dibantu oleh Wakil Menteri. Namun ada 12 Kementrian yang diback up kerjanya juga oleh Wakil menteri dengan alasan tertentu.
Sebagai contoh Kementrian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto.
Dengan mengelola anggaran terbesar di APBN atau sekitar lebih dari Rp 128 Triliun dan punya target besar menjadikan industri Pertahanan dalam negeri disegani dunia. Kemungkinan besar Prabowo tidak bisa sendirian untuk mengatasi masalah ini.
Pasalnya ada target dari Presiden Joko Widodo yang harus direalisasikan.
Target tersebut adalah pembangunan industri Pertahanan Indonesia yang canggih, modern dan berdaya saing global. Presiden Jokowi berharap industri strategis atau industri militer Indonesia bisa menjadi rujukan kekuatan militer negara asing.
Pabrik senjata Indonesia minimal banyak mendapatkan pesanan dari negara luar. Hal tersebut sebagai pengakuan bahwa industri militer Indonesia sudah sangat mapan.
Oleh sebab itu tugas dan tanggung jawab Kementrian Pertahanan membangun kekuatan industri militer dan pabrik senjata yang setara dengan negara-negara lain. Tugas tersebut yang dinilai sangat berat.
Namun sayup-sayup kabar terdengar, konon kabarnya Prabowo Subianto kurang happy mendapat pendamping Wakil Menteri. Apalagi Wakil Menteri tersebut berasal dari Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf dan ia juga berasal dari pengusaha yang paham soal bisnis. Hal ini terkait bisnis Industri Pertahanan.
Kabar ini datang dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Anak buah Prabowo ini mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto sebenarnya tidak senang dengan penunjukan Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, Wahyu Sakti Trenggono, sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).
“Kalau menurut saya, sebenarnya Prabowo tidak happy ya,” kata Desmond kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (25/10/2019).
