FPI Ngotot Reuni 212, Jenderal Dudung: Saya Akan Tindak Tegas!

EDITOR.ID, Jakarta,- Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman kian menunjukkan ketegasannya dalam mengawal NKRI dari manuver kelompok yang mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni 212.

Kelompok yang mengaku ormas namun tidak diakui dan terdaftar di Kemendagri ini konon akan memaksakan diri untuk menggelar Reuni 212. Reuni akan digelar di Lapangan Monas pada bulan Desember mendatang. Kegiatan ini sangat membahayakan karena akan berpotensi memunculkan penularan Covid-19.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan akan menindak tegas jika ada pihak yang ngotot menggelar acara reuni 212. Alasan Pangdam karena kegiatan ini akan berpotensi menimbulkan penularan Covid-19, melanggar protokol kesehatan dan tidak mendapat izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Bahkan kata Dudung, Front Pembela Islam (FPI) sendiri telah membuat surat pernyataan dan menyanggupi tidak menggelar acara reuni 212 di Lapangan Monas.

“FPI sendiri sudah menyanggupi, sudah membuat surat pernyataan juga kan dia tidak akan melakukan Reuni 212. Kalau misalnya dia sudah membuat surat pernyataan lalu kemudian dilanggar, enggak ada cerita. Saya dengan polisi ya, bertindak tegas,” kata Dudung di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).

Dudung lebih lanjut menjelaskan, acara Reuni 212 itu sendiri sudah tidak diizinkan okeh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies, kata Dudung, tidak memberikan izin lantatan melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 88/2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.

“Sudah ada surat pernyataan dari FPI, dan bahkan imbauan dari Gubernur tidak boleh melaksanakan Reuni 212, karena itu kan melanggar Perda Nomor 88 Tahun 2020 yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur,” ulasnya

Dia melanjutkan, tindakan tegas tersebut dilakukan pihaknya bersama dengan Polri. Menurutnya, FPI pun harus patuh dengan aturan dan hukum yang berlaku, tidak boleh berindak semaunya sendiri.

“Enggak ada orang semaunya di sini. Semuanya seperti dia yang paling benar sendiri, enggak ada. Ikuti atuan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (tim)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: