Enam Keajaiban Perjalanan Nabi Bertemu Allah Dalam Isra Mi’raj

ilustrasi

EDITOR.ID, Jakarta,- Perjalanan Nabi ke langit ketujuh dalam peristiwa Isra Mi’raj menjadi peristiwa besar dalam sejarah untuk melihat kebesaran Tuhan. Ada beberapa hal menarik yang tidak semua orang ketahui. Meski demikian, ada beragam ulama yang memiliki pendapat masing-masing terkait perjalanan spiritual tersebut.

Adapun arti Isra Mi’raj dari segi bahasa Arab. Isra berasal dari kata sara yang berarti “perjalanan di malam hari.” Sedangkan kata Miraj dalam bahasa Arab artinya “tangga, untuk mengangkat, dan atau naik”.

Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, hanya dalam satu malam, Rasulullah melakukan perjalanan ke Makkah menuju Baitul Maqdis di Palestina dan dilanjut bertolak ke langit sampai ke Sidratul muntaha.

Bukan hanya itu saja, ada beberapa pengalaman lainnya yang luar biasa. Melansir dari laman NU Online, berikut adalah enam hal menarik di balik peristiwa Isra Mi’raj.

1. Pembelahan dada Nabi Muhammad SAW untuk dibersihkan.

Salah satu peristiwa menarik berkaitan dengan Isra Mi’raj adalah pembersihan jiwa Rasulullah secara simbolis, yaitu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dadanya dan membersihkan hati Nabi dari potensi sifat buruk.

Selain waktu Isra Mi’raj, ada tiga peristiwa serupa selama Nabi hidup, yaitu saat Nabi berusia empat tahun ketika berada di perkampungan Bani Sa’ad, saat Nabi berusia sepuluh tahun (mendekati usia taklif), dan saat Jibril membawa wahyu pengangkatan Nabi atau saat usianya mencapai 40 tahun.

2. Kendaraan Buraq.

Transportasi yang Nabi gunakan untuk menempuh perjalanan kilat Isra Mi’raj bernama buraq. Diriwayatkan bahwa ukuran tubuh kendaraan tersebut lebih kecil daripada kuda dan lebih besar dari bada bagal. Buraq melangkah sejauh matanya memandang.

3. Beragam pendapat ulama soal Nabi melakukan Isra Mi’raj dengan jasad dan ruh.

Ulama berselisih pendapat mengenai kondisi Nabi saat melakukan perjalanan dalam satu malam ini. Ada yang berpendapat Nabi Isra Mi’raj dengan ruhnya saja, ada yang mengatakan Isra Nabi dengan jasad dan ruh; sementara Mi?raj dengan ruh, dan ada pula yang berargumen Nabi Isra Mi’raj dengan jasadnya saja.

4. Nabi memilih meminum susu.

Begitu Nabi selesai melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha, ia diberi tiga gelas berisi tiga minuman yang berbeda, yaitu khamr, madu, dan susu. Minuman yang Nabi pilih adalah susu.

Menurut al-Buthy, itu menjadi pertanda bahwa Islam adalah agama fitrah. Maksudnya, akidah dan semua hukum Islam sesuai dengan fitrah manusia. Tidak ada satu pun dari Islam yang bertentangan dengan tabiat asli manusia.

5. Nabi berjumpa dengan Allah.

Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah, mengutip pendapat Ibnu Taimiyah, mengatakan bahwa Nabi Muhammad melihat Allah seperti melihat manusia. Artinya, dengan mata telanjang. Pendapat lain yang dikutip dari perkataan Ibnu Abbas, menyebutkan bahwa Nabi melihat Allah dengan multak dan dengan sanubarinya.

6. Abu Bakar memperoleh gelar ‘ash-shiddiq’.

Keesokan hari setelah peristiwa Isra Mi’raj, Nabi mengabarkannya kepada penduduk Makkah. Alih-alih percaya, justru banyak masyarakat yang mengingkari dan mengejek Nabi. Saat itulah tampil Abu Bakar sebagai sahabat yang membenarkan apapun yang Nabi sampaikan. Sejak saat itu Abu Bakat mendapat julukkan ‘ash-shiddiq’. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: