Sesampainya di Desa Sumbersoko, para korban melihat Mobilio itu terparkir di halaman depan rumah warga bernama Aris. BH kemudian turun dari mobil Daihatsu Sigra yang mereka tumpangi.
BH lantas membawa pergi Mobilio itu setelah membuka pintunya dengan kunci cadangan. Namun nahas, saat itu ada warga yang memergoki. Warga yang tidak tahu-menahu meneriaki keempat korban sebagai maling. Mereka dikejar dan dianiaya oleh warga.
“Warga kemudian berteriak ‘maling’ dan terjadi amuk massa. Mobil Sigra yang ditumpangi para korban dari Jakarta juga dibakar,” terang Alfan.
Keempat korban yang sekarat kemudian dilarikan petugas Polsek Sukolilo ke salah satu rumah sakit di Pati untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, satu di antara korban nyawanya tak tertolong. “Sekitar pukul 18.30 WIB, salah satu korban yaitu BH meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RSUD Kayen. Sedangkan SH, KB, dan ES saat ini luka-luka di sekujur tubuh dan dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati,” kata Alfan.
Petugas Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polresta Pati yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya mengamankan dua orang warga Desa Sumbersoko. Mereka diduga terlibat kasus kekerasan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka.
Saat ini Satreskrim Polresta Pati masih berupaya mendalami kasus amuk massa tersebut. “Sementara dua orang yang kita amankan, tidak menutup kemungkinan akan ada yang kita amankan lagi. Proses penyidikan masih berjalan, sementara hasil yang kita dapat seperti itu,” tegas Alfan. (tim)