Jakarta, EDITOR.ID,- Sejumlah artis dan seniman hingga mantan jenderal polisi yang tergabung dalam Gabungan Seniman Indonesia (GSI) Relawan Ganjar Pranowo For Presiden 2024, Senin (2/10/2023) menggelar acara Peringatan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Tokoh seniman anggota GSI dan selebritas seperti komedian Kadir, Tessy, aktor Dwi Yan, Dhea Bacan ketua PJSI, dan beberapa artis muda Jakarta tampak hadir ke acara dengan mengenakan kemeja batik berbagai corak dan warna yang sangat indah.
Acara digelar di kantor Gabungan Seniman Indonesia (GSI) di Jalan Wijaya I nomor 11 A Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Acara diawali dengan makan siang bersama. Ketua Umum GSI Roy Marten juga hadir di acara penuh nuansa batik.
Wartawan senior Asri Hadi ikut menghadiri acara hari batik Nasional atas undangan Sekjen GSI Brigjend Pol Purn Drs Siswandi.
Ketua Dewan Redaksi Editor.id Asri Hadi yang hadir acara Hari Batik Nasional mengatakan, batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan sudah menjadi identitas bangsa ini.
“Perayaan Hari Batik Nasional memiliki makna yang mendalam. Batik bermakna sebagai perekat bangsa Indonesia sekaligus menjadi simbol persatuan,” ujar Asri Hadi disela-sela acara.
“Batik kini telah menjadi identitas bagi bangsa Indonesia. Bangsa yang kini sedang tumbuh menjadi bangsa yang besar dan tidak lagi terjebak sebagai bangsa kelas menengah,” lanjutnya.
Oleh karena itu menurut Asri Hadi peringatan Hari Batik Nasional ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia untuk menghargai batik sebagai hasil karya anak bangsa dan warisan budaya yang harus dilestarikan
Para undangan dan artis yang hadir semua mengenakan busana batik nasional. Dalam acara ini panitia juga membagikan doorprize bagi undangan yang mengenakan busana batik oce-oce.
Acara ini dimeriahkan para anggota GSI yang juga para seniman dan artis. Hadir juga komedian Tarzan, penyanyi Katon Bagaskara, Mpok Atiek, Doyok.
Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Pada tanggal ini, beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik.
