EDITOR.ID, Jember,- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Jember, melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jumat (10/9/2021).
Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Jember, khususnya Bupati Jember Hendy Siswanto untuk bertanggungjawab terhadap SK yang telah dikeluarkan dimana di dalam SK tersebut Bupati dan jajaran pejabat dibawahnya mengambil keuntungan dalam bentuk honor 100.000 untuk tiap pemakaman jenazah Covid-19.
Perwakilan aliansi BEM se-Jember Muhammad Fahrul Rozi mengatakan tindakan Bupati Hendy dan jajaran pejabat adalah perilaku yang kurang empati terhadap kesulitan masyarakat yang sangat menderita akibat musibah pandemi Covid-19.
“Bagi masyarakat bisa makan tiap hari aja sudah untung, kemudian banyak masyarakat yang terkena PHK dari pekerjaannya,” ujarnya.
“Ini malah pejabat mengambil keuntungan dari situasi yang sulit ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Fahrul Rozi mengatakan, sudah selayaknya sebagai mahasiswa harus mengawal dan mengawasi kinerja pemerintah kabupaten Jember. Sebagai mahasiswa mempunyai kewajiban menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah daerah.
“Sudah selayaknya dan sudah sewajibnya kita untuk menyampaikan jika kondisi di kabupaten Jember ini sedang tidak baik-baik saja,” tegasnya.
Harapan dari aliansi BEM se-Jember adalah mempertanyakan lagi empati beliau, khususnya Bupati Jember atas SK yang sudah dibuatnya.
Jadi memang aliansi ini hanya simbolik tidak ada aksi tuntutan. Tetapi pada intinya aliansi ini mempertanyakan empati Bupati Jember terkait kasus ini, seperti apakah kasus ini jadi wewenang pihak yang berwajib. Karena ini sudah masuk ranah hukum.
“Kita tidak punya kewenangan dalam masalah hukum kita pasrahkan terhadap pihak-pihak yang terkait. Maka oleh karena itu kita meminta usut tuntas masalah ini hingga sampai selesai,” tegasnya. (AH)
