Makassar, EDITOR.ID,- Kekayaan pegawai negeri sipil dan birokrat belakangan ini sedang jadi sorotan masyarakat. Mereka bukan pengusaha tapi harta kekayaannya mampu mengalahkan pengusaha bernilai miliaran. Terutama PNS yang bekerja dalam bidang perijinan, pajak dan penindakan hukum.
Kabar terbaru, harta kekayaan pegawai pajak Sulsel bernama Abdul Gaffar naik sangat fantastis! Dari awalnya yang hanya punya harta Rp134 juta. Dalam 4 tahun harta Gaffar melejit jadi Rp98 Miliar, Masya Allah!
Jabatan Abdul Gaffar di kantor Pajak terbilang cukup “basah”. Ia menjabat sebagai Account Representative di Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Gaffar yang diakses di elhkpn.kpk.go.id pada Kamis (23/3/2023), tercatat Gaffar memiliki kekayaan senilai Rp 98.315.900.000 atau Rp 98 miliar.
Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 250.000.000. Alat transportasi dan mesin senilai Rp 4.500.000. Kas dan setara kas Rp 11.400.000.
Menariknya nilai aset Gaffar yang paling besar adalah harta bergerak lainnya senilai Rp 99.000.000.000 atau Rp 99 miliar.
Namun Gaffar memiliki utang senilai Rp 950.000.000, sehingga total kekayaannya Rp 98.315.900.000.
Dibanding 4 tahun lalu, atau pada 2017 dia hanya memiliki kekayaan senilai Rp 134.860.000, yang terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 175.000.000. Alat transportasi dan mesin senilai Rp 19.500.000.
Kemudian harta bergerak lainnya Rp 500.000.000, serta kas dan setara kas Rp 25.360.000.
Namun Gaffar memiliki hutang senilai Rp 585.000.000, sehingga sisa kekayaannya pada 2017 tersisa Rp 134.860.000.
Namun kini nilai kekayaan Gaffar lebih fantastis dibanding Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memiliki kekayaan Rp 58, 048 miliar. Bahkan harta Gaffar jauh lebih besar dibandingkan Rafael Alun yang telah dipecat dari Kementerian Keuangan, yang kekayaanya Rp 56,1 miliar.
Namun sejauh ini belum pernah ada penelusuran baik dari Inspektorat Kementerian Keuangan, Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal dari mana asal usul harta Gaffar yang demikian fantastisnya. (tim)
