Ustadz Pengancam Nikita Pernah Jualan Parfum

EDITOR.ID, Jakarta,- Perang kata-kata dan opini antara Uztadz Maaher At-Thuwailibi melawan artis Nikita Mirzani menjadi trending topic di media sosial. Bahkan karena tak punya kata-kata lagi menghadapi kebengalan Nikita, Ustadz Maheer yang sudah terbawa emosi, sampai-sampai mengancam akan membawa massa dan akan mengepung rumah Nikita.

Perdebatan lucu dan menarik ini dipicu lantaran penyataan Nikita yang menyebut Habib Imam besar FPI sebagai tukang obat jalanan. Hal itu disampaikan Nikita saat live di Instagram pribadinya.

Pernyataan Nikita di Instagramnya yang bergaya acuh dan seolah tak paham siapa itu Rizieq Shihab membuat emosi Ustadz Maaher At-Thuwailibi. Ustadz asal Medan ini pun ikut bersuara di medsos ikut mengomentari postingan Nikita yang memang sok usil itu dan suka bikin kontroversi.

https://www.instagram.com/p/CHf6YRwsIEg/

Banyak netizen kurang kenal dengan sosok Maaher At-Thuwailibi? Yang mereka kenali ustadz ini kalau kasih komentar di media sosial selalu pedas dengan rejim ini.

Di Twitter Ust Maaher At-Thuwailibi Official, Jumat, 13 November 2020, Maaher merupakan ustaz yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Di keterangan data, dia menuliskan dirinya sebagai Da’i – Murabbi, dan founder Salafy Garis Lurus. Dalam unggahan di media sosialnya, dia banyak meng-upload foto dan video sedang bertausiyah di suatu majelis taklim.

Sebagaimana dilansir dari viva, jejak digital menunjukkan, aksi Maaher di jagat maya yang heboh bukan kali ini saja. Tepatnya bulan Mei 2020.

Saat itu dalam sebuah video, Maaher menjelaskan jika kehidupannya sulit dalam masa pandemi hingga akhirnya berjualan parfum.

Begini ucapan persisnya dalam sebuah video yang diunggahnya:

“Saya merasa kecewa terhadap diri sendiri dan merasa sedih ketika ada corona ini. Kami para ustadz ini jadi susah, buat makan pun susah. Karena sejak ada corona ini semua aktivitas, semua pekerjaan jadi tutup. Kami disuruh di rumah aja, dikarantina di rumah, gak boleh keluar-keluar, ada PSBB segala macam,” ujarnya.

“Aktivitas untuk mencari rezeki, mencari nafkah, itu terhenti. Kami rasakan betul. Dan kami termasuk orang yang merasakan betapa sulitnya hidup di masa pandemi corona ini. Yang pasti ustad yang sohih ya, bukan ustad pemerintah, bukan ulama penjilat,” kata dia.

“Jadi saya mau minta tolong sama antum. Harusnya 200 ribu. Tapi karena ini di masa pandemi corona, sekarang saya mau jual ke antum 300 ribu. Jadi saya mau jual ini 300 ribu satu botolnya 12 ml,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: