Padang, Sumatera Barat, EDITOR.ID,- Dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024 semakin hari semakin bergelombang datang dari ulama, tokoh dan rakyat dari berbagai daerah. Kali ini giliran ratusan ulama dan tokoh Minangkabau se Sumatera Barat beramai-ramai mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memimpin Indonesia.
Mereka semua siap memenangkan Ganjar Pranowo jika maju dalam Pilpres. Para ulama dan tokoh Minangkabau tersebut menggelar deklarasi di Kota Padang, Sumatera Barat untuk mendukung Gubernur Jateng agar bersedia maju sebagai Calon Presiden 2024.
Buya Zainal MS selaku deklarator menyebut Ganjar sebagai pemimpin yang sangat terbukti telah mengimplementasikan nilai-nilai falsafah hidup dan budaya masyarakat Minangkabau. Ganjar menunjukkan sebagai sosok pemimpin yang religius. Sangat dekat dengan kalangan ulama dan santri pondok pesantren.
Hal itu yang membuat dia bersama para kiai, ustaz, dan ulama setempat sepakat mendukung Ganjar untuk maju di Pilpres 2024.
“Beliau sangat memperhatikan ulama, meminta pendapat para ulama, bekerja sama dengan pemerintahan. Beliau mencari solusi-solusi dalam membangun bangsa,†ujar Buya Zainal dalam siaran persnya, Minggu (23/10/2022).
Pria yang juga Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Sumatera Barat itu menyebut salah satu pelibatan ulama adalah melalui sejumlah program menekan angka kemiskinan di Jateng seperti rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat pra-sejahtera.
Hingga saat ini, lebih dari satu juta rumah telah direnovasi. Sepanjang 2022, sebanyak 1.195 unit rumah warga ditarget masuk dalam program tersebut.
Di sisi lain, sejak 2019 Ganjar berkomitmen memberikan insentif pengajar agama senilai Rp 1,2 juta per orang, sebagai wujud perhatian Pemprov Jateng meningkatkan kesejahteraan guru di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, Taman Pendidikan Quran (TPQ), Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha). Lebih dari 211.455 pengajar agama menerima bantuan tersebut.
“Jadi, orang Sumatera Barat itu sangat merasakan kalau beliau menjadi Presiden negara ini akan aman, budaya akan diperhatikan. Jadi, terwujudlah ‘Adat Busandi Sarak Sarak Busandi Kitabullah’, bukan untuk sekedar lip service atau semboyan di tanah Minangkabau,” kata Buya Zainal. (tim)
