Soal Fee Formula E yang Hamburkan APBD, Anies Ditantang Jelaskan ke Publik

anies baswedan foto independensi

EDITOR.ID, Jakarta,- Fee Formula E yang digelontorkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menjadi kontroversi dan perbincangan publik. Apalagi dana yang mencapai hampir satu triliun tersebut diambilkan dari pos anggaran APBD DKI Jakarta. Tentu harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.

Meski demikian Anies Baswedan yang paling bertanggung jawab soal penggelontoran dana Fee Formula E tersebut tetap saja bungkam tak berkomentar apa-apa.

Padahal diduga negara dirugikan oleh keputusan Anies tersebut sebesar 53 juta poundsterling (Rp 983,31 miliar). Sementara itu orang-orang dekat Anies berlomba-lomba untuk mengatakan bahwa tak ada kerugian untuk fee Formula E.

Meski demikian banyak orang mengharapkan Anies Baswedan yang berbicara langsung menyampaikan hal tersebut ke masyarakat.

Salah satu orang yang tak henti-hentinya mendorong pertanggung jawaban Anies terhadap dugaan kerugian yang diderita negara adalah Ferdinand Hutahaean.

Penggiat media sosial ini melalui akun twitternya selalu menagih Anies mempertanggungjawabkan hal tersebut. Tak hanya itu Ferdinand Hutahaen juga menantang orang nomor satu di DKI tersebut berani bicara ke publik.

?Jika memang akan dilaksanakan pada 2022 coba @aniesbaswedan membuat pernyataan ke public secara terbuka bahwa agenda 2022 tidak membayar fee baru tapi menggunakan fee musim lalu yang dialihkan. Saya menantang Gubernur bicara dengan pernyataan seperti ini. Berani tidak Nies?? tulis Ferdinand menantang Anies.

Selain itu Ferdinand juga menanggapi sebuah tulisan di salah satu media online nasional yang menyebut tak ada kerugian di Fee Formula E.

Penulis opini tersebut beber Ferdinand adalah anggota TGUPP Provinsi DKI Jakarta. Ia bernama Tatak Ujiyati, yang menurut Ferdinand melakukan pembelaan berbasi khayalan.

“Tatak Ujiyati, TGUPP Provinsi DKI Jakarta ternyata adalah penulis kolom opini ini. Sebuah opini sesat yg akan jd menyesatkan bila dibaca oleh pihak yg tak mengerti ttg pemgelolaan keuangan daerah atau negara. Opini ini adlh pembelaan berbasis hayalan..!” tulis mantan politisi Partai Demokrat ini. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: