Jakarta, EDITOR.ID,- Prof Yulius SH, MH, Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Republik Indonesia terkesima dan terharu saat menyaksikan seorang bocah korban bencana, membaca dan melantunkan ayat suci Al Quran dengan fasih. Tampak dari jauh mata Prof Julius berkaca-kaca.
Tak hanya Julius, tapi juga warga yang berada di lokasi ikut terpana dan terharu mendengar lantunan ayat suci Al Qur’an berkumandang dari suara merdu sang bocah. Momen yang langka ini terjadi saat Prof Yulius menyerahkan bantuan bagi korban bencana alam di acara Mahkamah Agung Peduli.
Momen indah tersebut berawal ketika Prof Yulius menanyakan kepada anak-anak korban bencana yang hadir, ”Apakah sudah ada yang hapal surat As-sajdah seperti yang saya janjikan dahulu?”
Spontan dari anak yang hadir meng-angkat tangan dan maju ke depan. Sang anak menghampiri prof Yulius. Dan pak Yulius menanyakan namanya, kemudian mempersilahkan untuk melafaskan surat As-sajdah.
Dan tiba-tiba, setelah mengakhiri ayat ke lima, Prof Yulius spontan menghentikan lantunan. Ia pun berpaling ke arah hadirin dan mengatakan, “Cukup, tidak usah dilanjutkan, saya percaya kepada kejujuran anak ini dan saya yakin anak ini sudah hafal.”
Sambil memeluk anak itu, Yulius mengalihkan pandangannya kepada hadirin kemudian berkata, “Saya beri hadiah anak dan orang tuanya untuk berangkat umroh,dalam waktu secepatnya.”
Pada akhir acara, Prof Yulius memberikan hadiah kepada anak dan orang tuanya untuk berangkat umrah sebagai penghargaan atas prestasi anak tersebut.
Mahkamah Agung Peduli Bantu Bangun Mushola
Yulius menyerahkan bantuan Mahkamah Agung Peduli Korban Bencana. Bantuan tersebut berupa pembangunan mushola yang dibangun atas lahan senilai Rp 200 juta.
Mahkamah Agung peduli juga memberikan bantuan pendidikan untuk anak korban bencana dalam bentuk buku tabungan per anak sejuta rupiah untuk ke 120 anak. Selain itu diberikan tas ransel untuk sekolah.
“Bantuan ini bukan dari saya, melainkan bantuan dari keluarga Besar Mahkamah Agung RI dan teman-teman warga peradilan,” ujar Prof Yulius SH, MH dalam acara peletakan batu pertama pembangunan mushola Tigo Batua Parambahan.
Yulius sangat menargetkan agar pembangunan mushola yang dibangun atas bantuan 200 juta rupiah ini, bisa selesai dalam waktu 3 bulan. Tentunya, agar mushola digunakan dengan baik dan kita semua dapat manfaat.
Sebelumnya rombongan diterima oleh Bupati dan Forkompida Tanah Datar di Indojolito.
“Kehadiran Prof Yulius SH, MH dan rombongannya bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai saudara yang turut merasakan dan berkontribusi dalam setiap langkah pemulihan dan pembangunan,” ujar Eka Putra Bupati Tanah Datar.