Jakarta, EDITOR.ID – Dalam beberapa waktu belakangan ini santer terdengar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan (diduga) akan perombakan (reshuffle) kabinet, ke tiga Menteri dari partai Nasdem.
Tepat pukul 11.00 WIB, Rabu, 1 Februari 2023 di depan Kantor DPP partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) berdiri di depan kantor, mengenakan kemeja bermotif kuning, ditemani pengurus DPP partai Golkar lainnya, menyambut tamunya, Surya Paloh (SP), Ketua Umum DPP partai NasDem.
Surya Paloh datang dengan didampingi jajaran elite NasDem di antaranya Sugeng Suparwoto, Jhonny G Plate, Ahmad Sahroni, Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu Partai NasDem Prananda Surya Paloh, dan sederet pejabat lainnya.
Menurut Airlangga, pertemuan ini merupakan silaturahmi kedua partai untuk membahas posisi partai NasDem dan Golkar.
“Tentu terkait dengan posisi dari partai Golkar dan partai NasDem,” kata AH.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu saat ditanya soal pembahasan reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo? “Hari ini ada hari Rabu Pon ya,” ucap AH dihadapan sejumlah wartawan.
Kemudian AH menjelaskan bahwa, keterkenalan kedua partai dimata publik sudah lebih dari 90 persen, sehingga menurutnya tentu menjadi kekuatan besar. “Rabu pon ini mudah-mudahan membawa berkah,” sambung AH.
“Kami kedua partai bertemu penuh dengan kehangatan dan kekeluargaan. Sebab, para petinggi dari partai NasDem sebagian besar adalah alumni dari partai Golkar,” kata AH.
“Dalam pertemuan ini akan ada sejumlah hal yang akan dibahas oleh kedua partai. Salah satunya adalah tentang isu nasional untuk kepentingan bangsa dan negara,” sambung AH.
“Sebelumnya, NasDem dan Golkar sempat tampil bersama. Salah satunya ketika kedua-nya bersama menghadiri dan menyepakati Sidang Pleno di Mahkamah Kosntitusi mengenai sistem proporsional terbuka,” lanjut AH.
“Pertemuan kedua partai bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi serta menambah rasa persaudaraan dan juga sebagai pembahasan posisi partai Golkar dan NasDem,” lanjut AH.
“Kami akan membahas terkait koalisi partai, sehingga satu sama lain bisa memahami masing-masing, akhir dari tujuan yakni harmoni bagi kesejahteraan nusa dan bangsa,” tambah AH.
Sedangkan SP saat ditanya soal kemungkinan adanya koalisi, mengaku akan membahasnya.