Kota Sorong, Papua Barat, EDITOR.ID,- Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu serius menyikapi persoalan pelajar antara SMKN 03 dan SMKN 01 yang dianggap menjadi budaya tawuran di kota. Menurut dia, budaya tawuran antar pelajar merupakan tindakan yang merusak marwah sekolah.
Maka dari itu, Bernhard mengambil tindakan tegas dengan mengumpulkan kepala sekolah (kepsek) dan guru untuk mencari solusi.
Bernhard sendiri yang memimpin rapat penting dengan para kepala sekolah dari SMKN 3, SMAN 3, SMKN 1, dan SMA YPPK Agustinus, Jumat (13/9/2024).
Rapat yang diadakan di kantor Wali Kota ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong. Dalam rapat tersebut, berbagai isu mengenai ketegangan antar siswa yang telah mengganggu keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekolah dibahas secara mendalam.
Semua pihak yang hadir sepakat bahwa tindakan tegas harus segera diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Penjabat Wali Kota menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
Tujuan utama dari rapat tersebut adalah untuk mencari solusi atas perselisihan antar siswa yang semakin meresahkan. Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, menegaskan bahwa langkah-langkah preventif dan korektif harus segera diimplementasikan oleh pihak sekolah.
Salah satu langkah yang disepakati adalah peningkatan pengawasan dan pendekatan yang lebih proaktif terhadap siswa yang terlibat dalam konflik. Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong juga mendukung penuh langkah ini, menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa.
Mereka berharap dengan adanya tindakan ini, suasana di sekolah akan kembali normal dan lebih aman.
Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, menginstruksikan para kepala sekolah untuk bersikap tegas dalam menindak siswa yang terbukti melakukan pelanggaran.
Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi tindakan yang dapat merusak suasana belajar di sekolah. Langkah ini dinilai penting untuk memberikan efek jera kepada siswa yang sering terlibat konflik. Kepala sekolah yang hadir di rapat tersebut juga berkomitmen untuk memperketat aturan dan memastikan semua siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Dengan begitu, diharapkan masalah yang selama ini mengganggu dapat segera diatasi.
Selain tindakan tegas, rapat tersebut juga menghasilkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa.
Bernhard Eduard Rondonuwu menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam mendidik anak-anak mereka untuk menghormati sesama dan mematuhi aturan sekolah.