Peter Gontha: Sewa Pesawat Kemahalan, Jubir BUMN Desak Mantan Komisaris dan Direksi Diperiksa

garuda indonesia

EDITOR.ID, Jakarta,- PT Garuda Indonesia Tbk terancam diambang kebangkrutan menyusul ancaman perusahaan leasing pesawat yang akan menarik armadanya akibat adanya tunggakan pinjaman sewa pesawat.

Masalah ini menjadi perhatian publik setelah mantan Komisaris Utama Garuda Indonesia, Peter Gontha menyinggung masalah biaya sewa pesawat Garuda membengkak besar karena mendapatkan harga sewa yang sangat tinggi dari lessor atau perusahaan leasing pesawat.

Peter juga mengungkapkan di media sosial bahwa dirinya dituduh mempersulit pencairan uang penyertaan modal (PMN) pada Garuda.

Curhat Peter Gontha ini diunggah di akun pribadi Instagram mantan komisaris Garuda Indonesia itu sehingga menjadi perbincangan publik.

Unggahan sang maestro bisnis dan musisi jazza ini langsung direspon Kementrian BUMN melalui juru bicaranya Arya Sinulingga. Ia menjawab temuan Peter Gontha soal sewa pesawat Garuda kemahalan.

Arya Sinulingga yang juga Staf Khusus Menteri BUMN, menegaskan bahwa pihak BUMN ingin agar mantan komisaris dan direksi diperiksa untuk untuk mengecek bagaimana hal itu bisa terjadi.

Pihaknya tak menepis, biaya sewa pesawat menjadi salah satu penyebab kondisi keuangan Garuda bermasalah.

“Kami sangat mendukung kalau bener Pak Peter Gontha sudah memberikan data mengenai penyewaan pesawat ke KPK. Jadi kita dorong memang supaya mantan-mantan komisaris atau mantan direksi pada saat itu bisa diperiksa saja untuk mengecek bagaimana dulu sampai penyewaan pesawat tersebut bisa terjadi. Kan kita tahu bahwa ini adalah kasusnya ugal-ugalannya di sana gitu, penyewaan pesawat,” papar Arya kepada media, Senin (1/11/2021).

Arya menyebut, Peter juga ikut menandatangani penyewaan pesawat. Meski, ada jenis pesawat yang tidak diteken Peter Gontha.

“Dan dari informasi juga Pak Peter Gontha ikut dalam penyewaan pesawat-pesawat tersebut dan beliau pun ikut menandatangani. Memang ada pesawat yang beliau, jenis pesawat yang beliau nggak tanda tangani, tapi hampir yang lain ikut semua tanda tangan penyewaan pesawat,” ujarnya.

“Jadi kalau bisa dorong saja supaya bisa diperiksa komisaris, direksi yang pada saat itu memang bertugas di sana supaya terang benderang,” katanya.

Pihaknya mendukung langkah yang dilakukan Peter Gontha. Ia juga ingin Peter memberikan penjelasan.

“Kita support dukung bener apa yang dilakukan Pak Peter Gontha, termasuk Pak Peter Gonthanya sekalian nanti bisa menjelaskan, gitu loh,” katanya.

Peter Unggah Soal Sewa Pesawat Garuda Kemahalan

Peter sendiri sebelumnya buka suara mengenai biaya sewa pesawat. Garuda diduga mendapat harga sewa yang tinggi dari lessor atau perusahaan leasing pesawat.

Dikutip dari unggahan Instagramnya, disebutkan dirinya mempersulit pencairan uang penyertaan modal negara (PMN) pada Garuda. Menurut Peter dirinya dipaksa untuk menyetujui penarikan Rp 1 triliun dari Rp 7 triliun yang dijanjikan. Hingga akhirnya dia menandatangani kesepakatan.

“Sejak Februari 2020 saya sudah katakan satu-satunya jalan adalah nego dengan para lessor asing yang semena-mena memberi kredit pada Garuda selama 2012-2016 yang juga saya tentang,” ujarnya dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu (30/10/2021).

Peter mengungkapkan direksi tak ada yang mau mendengarkan masukkannya. Sejak saat itu Peter mengaku dimusuhi.

Dia juga menyebutkan untuk Boeing 777 harga sewa di pasaran rata-rata US$ 750 ribu per bulan. Tapi Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat yaitu sekitar US$ 1,4 juta.

“Uangnya ke mana sih waktu diteken? Pengin tau aja,” jelasnya.

Selanjutnya Peter juga mengunggah pesawat CRJ yang dinilai salah beli dan mencapai 17 buah. “Siapa sih yang suruh beli? Siapa sih brokernya? Sekarang nganggur dan dibalikin. Ruginya jutaan,” jelas dia.

Ekonom Didik J Rachbini ikut mengomentari hal tersebut dengan membagikan hasil tangkapan layar postingan Peter di Instagram ke Twitter.

“Beberapa waktu lalu berdiskusi telponan dengan chief, excellency ambassador @PeterGontha lalu sekarang saya posting biar banditnya keluar,” cuitnya sebagaimana dilansir dari detikcom. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: