Pancasila Sudah Tereduksi dan Bergeser Jauh dari Cita-cita Penggalinya

rakernas gerakan pembumian pancasila ke 3 tahun 2021

EDITOR.ID ? Jakarta, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) yang diselenggarakan di auditorium Universitas Tarumanegara, Jakarta, Minggu (19/12/2021) menghasilkan beberapa keputusan penting organisasi ini.

Selain merumuskan program kerja nasional DPP GPP tahun 2022, menghasilkan Rekomendasi Internal dan Eksternal.

Dengan mengusung tema ?Bangkitkan Roh dan Api Pancasila dalam Membangun Program Kerja Pembumian Pancasila secara Progresif-Revolusioner ? Rakernas III ini diselenggarakan secara offline dan online dengan dihadiri oleh 24 DPD yang sudah terbentuk.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila Dr. Antonius D.R Manurung, M.Si dalam pembukaan sidang Rakernas III GPP memaparkan secara mendetail perjalanan Gerakan Pembumian Pancasila mulai sejak dideklarasikan pada 1 Juni 2019, sampai dengan Rakernas III ini dengan berbagai kegiatan yang pernah diselenggarakan DPP GPP diusianya yang baru memasuki tahun ke tiga.

?Hari ini bertempat di Universitas Tarumanegara, kami mengadakan Rakernas yang ketiga Gerakan Pembumian Pancasila untuk merumuskan program kerja nasional yang akan memberikan dampak positif bagi proses pemurnian Pancasila bersama dengan Gerakan Pembumian Pancasila di tingkat pusat sampai tingkat daerah?, kata Ketum DPP GPP Dr. Antonius Manurung disela-sela Rakernas

?Menurut kami, nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur bahkan sudah hampir mengalami suatu kondisi ” ketersesakan dan ketersesatan?, tambahnya

Menurut Dr Anton Manurung, hal ini dikarenakan banyak kelompok masyarakat yang mulai menggeser nilai-nilai Pancasila ini sehingga tidak lagi merupakan nilai inti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan munculnya kelompok radikalisme, fundamentalisme, transnasional, terorisme dan berkembangnya intoleransi di mana-mana, serta berkambangnya neoliberalisme dan neokolonialisme-imperialisme merupakan bukti nyata bahwa Pancasila sudah tereduksi dan bergeser sedemikian jauh dari cita-cita penggalinya, yaitu Bung Karno.

?Kami memiliki pesan moral yang pertama untuk pemerintah sebagai pemangku kepentingan yang paling utama dan inti supaya memberikan satu kekuatan terhadap keberadaan dan kedudukan Pancasila, dimana Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila harus ditingkatkan menjadi Tap MPR?, tegasnya.

Selain itu, menurutnya Kedudukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila harus dikuatkan dengan UU. Tapi, tampaknya lebih “pas” bila nama lembaga BPIP menjadi Badan Pembinaan dan Pembumian Pancasila.

Lebih jauh, Ketum DPP GPP ini memdesak dan memberikan dukungan posiitif pada Presiden sebagai Kepala Negara untuk menggunakan hak prerogatif dalam melakukan upaya strategis Pembumian Pancasila secara progresif revolusioner dalam fungsi dan kedudukannya sebagai Pancasila dasar negara, ideologi bangsa dan negara serta spiritualitas bangsa.

?Kemudian, hal kedua bagi masyarakat. Masyarakat harus memiliki sikap yang positif, progresif, dan menunjukkan komitmen kuat untuk bersama-sama mengembalikan semangat Pancasila dan spirit gotong royong menjadi spirit bangsa yang pada hakikatnya merupakan wujud dari sikap para leluhur yang pantas dan layak kita warisi?, jelasnya.

?Hanya dengan demikian semangat Pancasila menjadi semangat kita bersama dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadaban, berkeadilan dan berkemakmuran?, ujar Dosen Psikologi Universitas Mercu Buana (UMB) ini didampingi Sekjen DPP GPP Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum.

Sementara Sekjen DPP GPP Bondan Kanumoyoso mengatakan bahwa Gerakan Pembumian Pancasila secara aktif terus melakukan berbagai upaya, dalam arti bukan hanya mengembangkan wacana saja tapi juga melakukan tindakan-tindakan nyata yang diharapkan memberi inspirasi kepada semua pemangku kepentingan dalam upaya untuk segera mewujudkan proses legistatif yang akan memperkuat kedudukan Pancasila di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

?Disamping itu, menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda terutama melalui program-program kaderisasi kepemimpinan, mulai dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Selain itu, perlu diupayakan program “Nation and Personal Character Building” (NPCB) yang memang ditujukan untuk memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan bagaimana strategi mengamalkan Pancasila di tengah masyarakat yang tengah mengalami guncangan sebagai dampak dari pada globalisasi?, paparnya.

?Dan ini menjadi sangat penting dan strategis karena generasi muda ini akan menjadi pelanjut dari pada apa yang sekarang terlaksana di dalam program-program pemerintah?, tutur Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang baru saja terpilih bulan lalu.

Rakernas III GPP dimulai sejak pukul 13.00 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Hermawati Malik, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta oleh Sekretaris Dewan Pakar DPP GPP, Dr.I Nyoman Astawa; pembacaan Teks Pancasila oleh Robert, S.Th, dilanjutkan menyanyikan Himne Gerakan Pembumian Pancasila, doa pembuka oleh Dr. H. Ahmad Makmun Fikri dan dilanjutkan dengan Laporan Ketua Tim kerja Rapat Kerja Nasional III GPP oleh Ketua DPD GPP Provinsi DKI Jakarta Dr. Gunawan Dhayaputra, SH, SS, MH.

Usai laporan Ketua Tim kerja dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Dewan Pakar DPP GPP Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D dan Ketua Dewan Pengawas DPP GPP Peter Lesmana.

Rakernas berakhir pukul 19.00 WIB ditutup dengan doa oleh Regina Astuti dan menyanyikan lagu Padamu Negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: