“Menjadi Pemimpin Polri yang Baik” (Sebuah Renungan)

"THE TRUTH IS NEVER FALSE" (Kebenaran Tidak Pernah Palsu) Sekumpulan Gagasan Untung S. Rajab 157

Oleh Komjen Pol.Drs Suhardi Alius, SH MH

Penulis Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) 2016

EDITOR.ID,- PERKEMBANGAN masyarakat dengan tata nilai dan interaksi sosial yang semakin kompleks, baik sebagai implikasi positif dari kemajuan teknologi informasi, demokratisasi, perlindungan terhadap HAM, maupun dampak negatifyang menyertai dari berbagai kemajuan terse but.

Berbagai persoalan sebagai fenomena-fenomena baru, timbulnya ketidakteraturan sosial yang berpotensi timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta berbagai kejahatan dengan modus operandinya yang baru, telah menyentuh tataran kejahatan kemanusiaan.

Menghadapi berbagai perubahan dan permasalahan yang ada saat ini dan antisipasi pada masa-masa mendatang, kemampuan/kapasitas Polri untuk mengelola, mencegah, dan menanggulangi berbagai bentuk penyimpangan, ketidakteraturan sosial, dan kejahatan, sangat diperlukan kepemimpinan Polri yang prima. Prinsipnya, seorang pemimpin Polri harus mempunyai minimal 3 prasyarat utama, yaitu memiliki daya kepemimpinan, kemampuan manajerial, serta kepekaan.

“THE TRUTH IS NEVER FALSE” (Kebenaran Tidak Pernah Palsu) Sekumpulan Gagasan Untung S. Rajab 157

Daya kepemimpinan, merupakan kemampuan menggunakan pengaruh kekuasaan dengan baikterhadap orang lain, kemampuan untuk memengaruhi pengikut bukan dengan paksaan, tapi dengan memotivasi orang mencapai tujuan tertentu.

Hubungan pemimpin dengan anggota berkaitan dengan derajat kualitas emosi dari hubungan tersebut, yang mencakup tingkat keakraban dan penerimaan anggota terhadap pemimpinnya. Serna kin ya kin dan percaya anggota kepada pemimpinnya, semakin efektif organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.

lntinya adalah bagaimana mengelola dengan baik sumberdaya manusia Polri. Sedangkan kemampuan manajerial merupakan kemampuan pemimpin dalam memanfaatkan dan menggerakkan segala sumberdaya organisasi yang dimiliki dalam mencapai tujuannya.

Daya manajerial seorang pemimpin, yaitu memiliki kemampuan dalam aligning (penyelarasan), upaya untuk memastikan bahwa struktur, sistem, dan operasional organisasi memberi dukungan pada pencapaian visi-misi dan tujuan, serta hubungannya dengan organisasi lainnya maupun lingkungan yang terlibat.

Adapun pemimpin yang memiliki kepekaan, yaitu tanggap terhadap perubahan yang terjadi, baik dalam lingkungan internal maupun dalam kehidupan masyarakat.

Pemimpin haruslah mengutamakan pentingnya saling menghargai, toleransi, memahami orang lain, dan perlindungan terhadap kesejahteraan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: