Mahasiswa dan Alumni Sesalkan Perusakan Fasilitas Kampus Unesa Surabaya

Editor.ID – Surabaya, Pasca terjadinya tindakan perusakan, pembakaran dan vandalisme pada fasilitas kampus Universitas Negeri Surabaya yang dilakukan oleh belasan mahasiswa pada Jumat 13/3/2020, banyak mahasiswa maupun alumni perguruan tinggi  tersebut yang menyesalkan terjadinya tindakan anarkis tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh Agung Setiawan, salah satu pengurus pusat Ikatan Keluarga Alumni (IKA Unesa) sangat menyayangkan tindakan mahasiswa yang disertai perbuatan perusakan yang lalu berujung ricuh.

Menurutnya, sebagai seorang yang terpelajar, mahasiswa tidak perlu bertindak vandalistik dengan mencoret-coret bangunan dan pintu kaca gedung rektorat atau fasilitas kampus dengan kata-kata yang tak pantas.

Apalagi ketika mereka berbuat dan bertindak anarkis dengan merusak fasilitas kampus diantaranya merusak pintu kantor Rektorat serta membakar setumpukan jas almamater.

“Ini sudah menyinggung harga diri banyak orang yang menjadi alumni Unesa, kami selaku alumni sangat bangga dengan almamater. Alumni Unesa sudah tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi dan semuanya mengutuk tindakan tersebut,” ujarnya.

 

Agung ingin pihak kampus mengusut tuntas perusakan itu. Bahkan, sangat pantas jika pelaku medapat sanksi yang berat.

“Kami juga siap membantu Unesa untuk mengusutnya,” katanya.

Sedangkan pihak kampus Unesa sendiri sudah mulai mengusut kasus perusakan dan telah membentuk tim komisi disiplin.

Tim bertugas melakukan penelusuran dan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang jelas-jelas melakukan pelanggaran.

“Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unesa, Agus Hariyanto, telah membentuk tim komisi disiplin yang anggotanya juga melibatkan seluruh Wakil Dekan III di lingkungan kampus Unesa untuk melakukan tindakan pada mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran,” jelas Bambang Sigit Widodo Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa.

 

Saat ini tim komisi disiplin sedang mengumpulkan barang bukti baik dari hasil foto, cctv, maupun rekaman video. Mereka juga telah koordinasi dengan polisi jika aksi mahasiswa itu ada unsur pidananya.

“Namun demikian, kami tetap menerapkan asas praduga tak bersalah dan sanksi pembinaan, bagaimana pun mereka adalah anak-anak kami,” tuturnya. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: