Laut China Selatan Memanas, Tiongkok Kerahkan Kapal Rudal

china menggelar latihan peluncuran rudal dari kapal perangnya foto ap (2)

EDITOR.ID, Jakarta,- Ketegangan militer antara Amerika Serikat (AS) dan China di Laut China Selatan makin hari makin memanas. Usai Amerika memamerkan kekuatan perang di lautan China Selatan langsung di respon China dengan mengerahkan puluhan kapal perang yang dipersenjatai rudal untuk melakukan latihan bom di Laut China Selatan (LCS).

Dilansir dari South China Morning Post pada Kamis (25/2/2021), selain mengirim kapal perangnya, China juga mengerahkan sebanyak 10 pasukan pengebom China mengikuti latihan militer di perairan Laut China Selatan.

Pasukan H6-J, angkatan laut China yang paling unggul dikabarkan terlibat dalam pelatihan ini.

CCTV melaporkan pada Selasa terdapat lebih dari 10 pasukan pengebom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan latihan setelah Tahun Baru Imlek yang berakhir pada 17 Februari.

Hanya sehari setelah CCTV melaporkan aktivitas tentara China tersebut, sebuah kapal perusak AS transit di Selat Taiwan sehingga semakin memanaskan suasana.

Tabloid Global Times menyebut pasukan tersebut merupakan H- 6J yang dapat membawa hingga enam rudal anti-kapal dan empat rudal H-6G.

Juru bicara Komando Teater Selatan Zhang Chunhui mengatakan armada kapal dan pesawat tempur diturunkan untuk memonitor kapal perusak AS. Kapal tersebut disebut sengaja mengambil risiko di Selat Taiwan sehingga merusak perdamaian dan stabilitas.

latihan kapal china luncurkan rudal
latihan kapal china luncurkan rudal

?Pasukan teater tetap waspada dan siap untuk melawan semua ancaman dan provokasi kapan saja,? katanya.

Sementara itu, pakar militer berpendapat respons tersebut berarti China ingin memperlihatkan kehebatannya untuk melawan aktivitas Amerika Serikat belakangan ini yang diikuti oleh operasi maskapai ganda pada bulan Februari.

Mantan Kolonel PLA Yue Gang mengatakan pelatihan tersebut untuk membalas operasi AS. yang melibatkan kapal induk AS Theodore Roosevelt dan Nimitz di wilayah LCS.

?Ini untuk menunjukkan bahwa militer China mampu melawan dan mengikuti apa yang dilakukan AS, dan mampu mengendalikan situasi,? katanya.

Yue menambahkan bahwa PLA juga dapat mengerahkan sumber daya lain, termasuk pasukan roket jika diperlukan.

Sementara itu menyikapi ketegangan di Laut China Selatan, Pemerintah Indonesia diminta untuk tetap melakukan politik aktif sambil mempersiapkan persenjataan perang yang modern.

Anggota DPR dari Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan perkembangan terbaru itu harus menjadi perhatian serius pemerintahan Indonesia. Apalagi, Amerika Serikat terus menentang klaim teritorial Beijing di perairan Laut China Selatan yang kontroversial tersebut.

Pada Rabu (17/2/2021), sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan dalam operasi kebebasan navigasi.

Menurut Marwan, pemerintah harus terus melakukan dialog secara intensif dalam menyikapi masuknya armada dari China dan Amerika Serikat di Laut China Selatan.

“Karena ini melibatkan negara super power, Indonesia harus bisa melakukan soft diplomacy supaya tidak menimbulkan persoalan yang berlarut-larut,” kata Marwan, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/2/2021).

Dengan munculnya armada-armada dari negara-negara besar China dan Amerika di Laut China Selatan maka hal itu harus menjadi perhatian serius Indonesia supaya saling memahami melalui komunikasi yang intensif, tambah Marwan.

Bahkan yang tidak kalah penting adalah Indonesia tetap memainkan politik aktif sebaik-baiknya, sambil mempersiapkan peralatan senjata yang lebih modern dan efektif.

Dia menyarankan TNI terus melatih prajurit dalam menggunakan senjata modern disamping mendorong dialog dalam level regional dan internasional dengan harapan dicapai sebuah solusi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: