Kuasa Hukum Korban Desak Polisi Serius, Pembunuhan Kepsek Mamasa Tak Lazim Diduga Dipicu Konflik

Polisi diminta lebih profesional dalam menggali motif yang sebenarnya, sehingga betul-betul dibutuhkan suatu penyelidikan yang mengacu pada peraturan Kapolri terkait presisi dan scientist investigation

Mamasa, Sulawesi Barat, EDITOR.ID,- Kuasa hukum keluarga korban Dr Urbanisasi, SH MH mendesak jajaran kepolisian mulai dari Polda Sulawesi Barat hingga Polres Kabupaten Mamasa agar lebih serius dalam mengungkap kasus pembunuhan Kepala Sekolah SMA N 2 Buntu Malangka Pore Padang (54) dan istrinya Sabriani (50)

“Kita mendesak agar polisi memperhatikan SOP (standar operasional prosedur,red) dalam menangani kasus pembunuhan seperti ini. Karena ini tidak lazim,” ujar Urbanisasi dalam keterangannya kepada wartawan Jumat (12/8/2022).

Pertama kasus ini dinilai tidak lazim di wilayah tersebut. Pembunuhan itu tidak akan pernah terjadi kalau tidak ada konflik.

“Yang kedua harus diperhatikan jangan sampai kasus ini kemudian digiring kepada masalah sepele hanya pencurian atau perampokan,” ungkapnya.

Polisi diminta lebih profesional dalam menggali motif yang sebenarnya, sehingga betul-betul dibutuhkan suatu penyelidikan yang mengacu pada peraturan Kapolri terkait presisi dan scientist investigation

Kemudian penyidik diminta untuk memperhatikan SOP dalam penanganan mulai dari proses olah TKP, indentifikasi sampai proses autopsi daripada korban.

“Kita mengingatkan kepada pihak kepolisian menggunakan hasil autopsi sebagai pertimbangan, apa yang menyebabkan kematian korban apakah terkena benda tumpul dan sebagainya,” ujar pengacara yang juga dosen Pasca Sarjana Universitas Tarumanagara ini.

Dengan adanya SOP itu maka dipastikan bahwa proses indentifikasi terkait hilangnya nyawa korban dapat tertangani dengan baik.

“Sehingga kita beri waktu kepada kepolisian kita percayakan untuk menuntaskan kasus ini tapi kami ingatkan untuk tetap merujuk pada SOP dalam penyelidikan kasus-kasus seperti ini karena harus dilihat bahwa daerah atau tempat kejadian atau locus delictinya adalah daerah rawan konflik,” paparnya.

“Yang juga perlu diperhatikan bahwa saat ini masyarakat saling mencurigai, dan ini yang harus kita redam dengan baik, jangan sampai terjadi ketidakpercayaan dari masyarakat apabila dilakukan secara benar secara tepat dan pengungkapannya secara cepat,” tegasnya.

Urbanisasi juga meminta perhatian dan kesetaraan hukum kepada kasus pembunuhan sadis yang terjadi pada Kepala Sekolah SMA N 2 Buntu Malangka dan istrinya Sabriani di Mamasa Sulawesi Barat.

Pengacara Jakarta asal Mamasa ini juga berencana mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam, Kapolri, Kabareskrim jajaran Mabes Polri, Polda Sulawesi Barat yang isinya meminta perhatian kasus yang rawan konflik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: