Masih di akun Instagram @achiruddinhasibuan, AKBP Achiruddin Hasibuan mengunggah proses pembangunan rumah kos-kosannya yang cukup luas pada 15 Desember 2015.
Pada 2016 AKBP Achiruddin Hasibuan menjual rumah kos-kosan di Jl. Sei Padang Ujung, berjarak 500 meter dari Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Ukurannya sekitar 240 meter persegi. Di tahun yang sama, dia juga menjual rumah tinggal di Medan yang berukuran 300 meter persegi. Semua data ini ada di akun Instagram miliknya.
AKBP Achiruddin Hasibuan juga memamerkan rumah mewahnya yang memiliki halaman sangat luas. Nampak beberapa mobil terparkir, salah satunya adalah Jeep Rubicon yang berharga di atas Rp 1 miliar.
Belum jelas ada berapa jumlah koleksi Harley Davidson milik AKBP Achiruddin Hasibuan.
Plat nomor dengan tiga huruf terakhir HSB menunjukkan bahwa dia dapat memesan khusus sesuai dengan nama belakangnya. Semua kekayaan yang dipamerkan tadi sudah dimiliki sejak tahun 2015.
Yang pasti salah satunya bernomor plat B 61xx HSB yang pernah dipakainya touring bersama Harley Davidson Club Indonesia Bandung.
Setidaknya ini yang tertera pada punggung jaket yang dikenakan AKBP Achiruddin Hasibuan, dengan bangga diunggah di Instagram pada 2016.
Kasus Penganiayaan dengan Brutal Aditya Anak Dari AKBP Achiruddin Viral Di Medsos
Kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral sendiri viral di media social twitter setelah akun @Mazzini_gsp mentwit video penganiayaan yang dilakukan AH terhadap Ken. Saat itu Ken dan kawan-kawannya datang ke rumah korban di kediaman pelaku di Jl Karya Dalam Kec Medan Helvitia.
Saat itu korban dan kawan-kawannya ditemui oleh kakak pelaku dan tak lama ARH ayah korban menemui mereka. Saat korban dan kawan-kawannya menjelaskan keinginan minta ganti rugi karena spion mobil Ken dirusak AH, ayah AH malah menyuruh orang mengambil senapan laras panjang.
Namun tiba-tiba AH keluar dan langsung menerjang Ken hingga tersungkur. Dengan brutal AH memukuli korban sambil berteriak, “Ba… Sekali lagi bilang saya bencong…” sambil membenturkan kepala korban ke konblok.
Bukan melerai ARH malah menyemangati anaknya untuk memukuli korban dan mengancam agar yang lain tidak melerai perkelahian itu. Akibat kejadian itu korban mengalami luka di bagian pelipis sebelah kanan dan kiri, leher, kepala bagian belakang, serta luka gigit pada jari telunjuk dan jari tengah kanan dan kiri.
Kemudian keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan LP/B/3895/XII/2022/SPKT/Polrestabes Medan tertanggal 22 Desember 2022.
