Kejar Target 1 Juta Barel SKK Migas Gelar Convention Internasional di Bali Dorong Investasi Hulu Migas

Acara diharapkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, akan hadir para pejabat negara, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Jakarta, EDITOR.ID,- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memiliki target lifting minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada Tahun 2030. Demi mengejar target lifting migas tersebut diperlukan usaha ekstra guna meningkatkan gairah dan perbaiki iklim investasi migas di Indonesia.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan untuk mencapai target 1 juta barel per hari (BPH) serta 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada Tahun 2030 dibutuhkan peningkatan iklim investasi.

“Setidaknya perlu investasi hulu migas hingga US$160 miliar dalam kurun waktu 10 tahun mendatang hingga 2030,” ujar Fatar Yani Abdurrahman saat konferensi pers menyambut IOG 2022 di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Lebih jauh Fatar mengatakan, konvensi migas terbesar Indonesia tersebut akan fokus pada upaya meningkatkan iklim investasi migas dengan memperkuat kolaborasi sambil terus beradaptasi dengan transisi energi.

Terlebih, menurut Fatar, peran industri migas semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emission.

Sektor migas diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif

Bahkan, proses menuju net zero emission sudah mulai diterapkan oleh pelaku industri migas seperti lapangan Ubadari dan Lapangan Vorwata yang dikelola oleh BP.

Fatar melanjutkan, potensi Indonesia masih menjanjikan bagi para investor. Meski demikian, para pelaku usaha kembali menekankan beberapa isu klasik yang selama ini menjadi perhatian. Isu-isu tersebut antara lain perbaikan dalam hal fiskal, kepastian hukum, kualitas data, dan ketersediaan infrastruktur.

“Faktor-faktor tersebut secara signifikan akan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia untuk bisnis hulu migas,” kata Fatar Yani.

Sebagai upaya mencapai target tersebut, SKK Migas kembali menggelar konvensi “3nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022” (IOG 2022).

Konvensi internasional ini dilakukan selama tiga hari dari 23 hingga 25 November 2022 secara hybrid melalui online dan secara offline di Bali yang dihadiri lebih dari 120 pembicara nasional dan internasional.

Ajang konvensi internasional yang akan digelar pada 23 November hingga 25 November 2022 di Bali ini diharapkan akan mendongkrak kinerja sektor hulu baik dari sisi iklim investasi maupun kolaborasi antar sektor.

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan investasi di bidang hulu minyak dan gas bumi. Kebijakan yang dilakukan, antara lain menawarkan terms and conditions penawaran wilayah kerja migas yang menarik bagi investor, perbaikan sistem perizinan, serta regulasi lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: