Hukum  

Jenderal ini Punya Harta Rp 31 Miliar Jadi Tersangka Asabri

Letjen Tni (purn) Sonny Widjaja Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Asabri Sumber Foto Tribunews

EDITOR.ID, Jakarta,- Letnan Jenderal (Purn) Sonny Widjaja telah ditetapkan sebagai tersangka kasus PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Ternyata pensiunan jenderal bintang tiga ini punya banyak harta dan karir yang moncer di kemiliteran.

Jenderal Sonny mengkoleksi tanah, rumah dan mobil mewah. Sonny adalah Direktur PT Asabri sampai dengan tahun 2020.

Adapun dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tercatat di Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir 2019, Sonny tercatat memiliki harta senilai Rp31,1 miliar.

Sebagian besar harta Sonny berwujud tanah dan bangunan senilai Rp24,3 miliar. Jumlahnya mencapai 30 unit yang tersebar di Boyolali, Klaten, Semarang dan Sleman.

Selain itu, Sonny Widjaja juga memiliki 6 unit kendaraan senilai Rp1,43 miliar. Jumlah kendataan itu terdiri atas 5 mobil yang mencakup mobil jenis Mitsubishi Pajero, Lexus LX570, Chrysler Grand Cheroke, Toyota Rush, dan Toyota Yaris.

Selain itu, ada juga koleksi 1 sepeda motor yamaha tahun 2013. Sonny juga tercatat memiliki harta tunai atau setara kas senilai Rp5,4 miliar.

Sonny Widjaja merupakan pensiunan jenderal TNI AD berpangkat terakhir bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen). Sebelum di PT Asabri, perwira tinggi TNI kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu tercatat memiliki karir moncer di lingkungan militer.

Pria asal Klaten kelahiran 1 Januari 1958 ini merupakan lulusan Akademi Militer Magelang tahun 1982. Karir militernya banyak dihabiskan di kesatuan infantri.

Sejumlah jabatan mentereng pernah diembannya. Sonny tercatat pernah menjabat Pangdam III/Siliwangi pada tahun 2012.

Selain Pangdam, jabatan komandan teritorial lainnya yang pernah diembannya yakni Dandim 0724/Boyolali, dan Danrem 052/Wijayakrama di bawah Kodam Jaya.

Pasca menjadi komandan militer teritorial, Sonny ditarik guna menempati posisi Koorsahli KASAD 2013, kemudian ASOPS KASAD tahun 2014, sebelum kemudian mengakhiri karir militernya sebagai Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia atau (Sesko TNI) ke-35 tahun 2016.

Tak sampai setahun setelah purnatugas sebagai anggota TNI, Sonny kemudian masuk ke PT Asabri (Persero) dan dipercaya sebagai Direktur Utama saat Menteri BUMN dijabat Rini Soemarno.

Pengangkatannya sebagai Dirut Asabri berdasarkan Keputusan kepmen BUMN Nomor SK-66/MBU/03/2016 tanggal 29 Maret 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota- Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASABRI Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asabri.

Kini Kejagung telah menetapkan Jenderal Sonny bersama 7 tersangka lainnya dalam kasus dugaan korupsi investasi Asabri.

Dalam perkara ini, selain mantan Direktur Utama PT Asabri Letjen TNI (Purn) Sonny Widjaja, Kejagung juga sudah menetapkan 7 orang tersangka. Satu lagi jenderal yakni Mayjen TNI (Purn) Adam Rachmat Damiri. Pensiunan jenderal bintang dua ini juga pernah merasakan menjadi Direktur Utama PT Asabri.

Tersangka kasus korupsi Asabri lainnya adalah Dirut PT Hanson International Tbk. Benny Tjokrosaputro, Komisaris PT Trada Alam Minera Tbk. Heru Hidayat.

Kemudian tersangka korupsi Asabri lainnya adalah Presiden Direktur PT Prima Jaringan Lukman Purnomosidi, Kepala Divisi Investasi PT Asabri Ilham W Siregar, eks Direktur Keuangan PT Asabri Bachtiar Effendi dan Direktur Asabri berinisial Hari Setiono.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut, kerugian negara akibat kasus Asabri mencapai Rp 22 triliun. Nilai lebih tinggi dibandingkan kasus korupsi Jiwasraya Rp 16,8 triliun.

“Delapan yang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, di Jakarta Selatan.

Enam tersangka lainnya, yaitu BE selaku Direktur Keuangan PT Asabri periode Oktober 2008-Juni 2014 dan HS selaku Direktur PT Asabri periode 2013-2014 dan 2015-2019.

Ada pula IWS selaku Kadiv Investasi PT Asabri Juli 2012-Januari 2017 dan LP selaku Direktur Utama PT Prima Jaringan.

Kemudian, Heru Hidayat selaku Direktur PT Trada Alam Minera dan Direktur PT Maxima Integra dan Benny Tjokrosaputro selaku Direktur PT Hanson Internasional.

Leonard mengungkapkan Benny (Bentjok) dan Heri menjadi otak dalam pengelolaan dana investasi Asabri yang kemudian bermalah.

Leonard dalam keterangannya menyebut, seluruh kegiatan investasi PT Asabri selama 2012-2019 tidak dikendalikan oleh PT Asabri, tapi ?Dikendalikan oleh HH (Heru Hidayat), BTS (Benny Tjokrosaputro) dan LP (Lukman Purnomosidi/Direktur Utama PT Prima Jaringan).”

Adam dan Sonny diduga berkolusi untuk memuluskan proses pengelolaan dana investasi milik PT Asabri demi keuntungan pribadi.

Leonard mengatakan, delapan tersangka itu merupakan bagian dari 10 orang yang diperiksa penyidik.

Para tersangka ditahan selama 20 hari terhitung sejak hari ini, 1 Februari 2021.

Adam Damiri dan Sonny Widjaja ditahan terpisah di Rutan Kelas I Jambe Tigaraksa Tangerang.

Sementara, BE, HS, IWS, dan LP ditahan di Rutan Salembang Cabang Kejaksaan Agung.

“BTS (Benny Tjokrosaputro dan HH (heru Hidayat) karena berstatus sebagai terdakwa dalam perkara lain tidak dilakukan penahanan, (sudah) ditahan dalam perkara lain,” ujar Leonard.

“Selama pemeriksaan tadi, para tersangka telah dilakukan pemeriksaan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Para tersangka dilakukan tes antigen dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Dan seluruh tersangka yang dilakukan penahanan dalam keadaan sehat,” tutupnya.

Profil Adam Damiri
Mayor Jenderal TNI (Purn) Adam Rachmat Damiri (lahir 20 November 1949; umur 71 tahun) adalah seorang mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat.

Adam Rachmat Damiri merupakan alumnus Akademi Militer tahun 1972[1] dan berasal dari kecabangan infanteri.

Jabatan terakhirnya adalah sebagai Asisten Operasi Kasum TNI.

Adam Rachmat Damiri sebelumnya juga pernah bertugas sebagai Panglima Kodam IX/Udayana pada tahun 1998-1999,

Kepala Staf Divif 1/Kostrad di Cilodong, dan Komandan Brigif Linud 3 di Makassar. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: