Inilah Amalan Dahsyat yang Dilakukan Rasulullah pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Sebagaimana dilansir dari NU Online, dalam artikel yang berjudul “Ini Tiga Amalan Utama Sepuluh Akhir Ramadhan”, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hengki Ferdiansyah Sarankan Amalan Ini

Jakarta, EDITOR.ID,- Bulan Ramadan merupakan bulan Istimewa penuh berkah. Di bulan suci ini menjadi momentum langka bagi umat islam untuk melakukan rangkaian amalan lain selain puasa.

Pasalnya dalam bulan Ramadan pahala dilipatgandakan dan banyak keistimewaan yang besar di antara bulan-bulan lain, utamanya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Amalan 10 hari terakhir Ramadan menjadi penting bagi masyarakat Muslim, sebab Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan puasa sebagai yang terfavorit karena merupakan fase pembebasan dari api neraka.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah,

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Yusuf Burhanudin dalam buku Misteri Bulan Ramadhan, disampaikan bahwa fase pertama di bulan Ramadhan adalah fase rahmat dan kasih sayang Allah SWT, fase 10 hari kedua adalah fase ampunan, dan fase ketiga adalah fase itqnun minan nar atau pembebasan dari api neraka.

Laman Kementerian Agama mengutip salah satu hadits yang menjelaskan Rasul mencontohkan umatnya untuk beribadah dengan maksimal hingga 10 hari terakhir Ramadan. Dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim sebagai berikut:

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadan. Diceritakan sosok Nabi memberi contoh untuk giat dalam meraih ridha Allah SWT, bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ibadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.

Artinya, umat Muslim dianjurkan untuk tidak kendor dalam beribadah meskipun sudah memasuki akhir Ramadan. Salah satu contoh ibadah kendor yakni sering kita temui di masjid, semakin mendekati lebaran justru jamaah sholat Tarawih semakin sedikit.

Maka, dalam hadits ini ditunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan. Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa yang baiknya dimanfaatkan umat Muslim untuk melakukan ibadah dengan baik.

Sebagaimana dilansir dari NU Online, dalam artikel yang berjudul “Ini Tiga Amalan Utama Sepuluh Akhir Ramadhan”, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hengki Ferdiansyah, mengatakan bahwa keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan dijelaskan dalam hadits riwayat ‘Aisyah sebagai berikut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: