Hoax Akan Jadi Hambatan Pada Vaksinasi Corona di Indonesia

EDITOR.ID – Jakarta, Beberapa kalangan menilai bahwa banyaknya kabar bohong atau hoaks di tengah masyarakat akan menjadi salah satu hambatan terbesar pelaksanaan proses vaksinasi virus corona di Indonesia.

Ketua Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Niken Widiastuti menyebut, hoaks itu yang kemudian membuat masyarakat enggan untuk mempercayai vaksin yang sedang diusahakan oleh pemerintah.

“Di Indonesia, dengan banyaknya disinformasi atau misinformasi, atau banyaknya hoaks yang terkait dengan vaksinasi,” kata Niken dalam sebuah diskusi webinar pada Sabtu (31/10/2020).

Menurut Niken, beberapa contoh hoaks juga disinformasi yang acap menyeruak ke publik belakangan ini di antaranya sertifikasi kehalalan vaksin. Kemudian, dampak atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Terakhir, Niken menuturkan pihaknya menemukan banyak hoaks terkait efektivitas dan keamanan vaksin.

“Tentunya ini merupakan hambatan terbesar untuk bisa melaksanakan ataupun melindungi masyarakat dari berbagai penyakit berbahaya yang sebetulnya bisa dicegah dengan adanya imunisasi ataupun vaksinasi ini,” kata Niken yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Oleh sebab itu, pemerintah terus mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpengaruh informasi-informasi yang tidak jelas mengenai vaksinasi.

Untuk diketahui, berbagai jenis vaksin yang diproduksi sejumlah negara siap didatangkan ke Indonesia, yakni CanSino, G42 atau Sinopharm hingga Sinovac.

Regulasi pun sedang disiapkan. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah diminta menyusun langkah untuk proses sertifikasi halal.

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya untuk memperbaiki komunikasi publik.

Jokowi tak ingin masyarakat gaduh seperti yang terjadi dalam proses pembahasan dan pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

“Vaksin ini jangan tergesa-gesa karena sangat kompleks menyangkut nanti persepsi di masyarakat. Kalau komunikasinya kurang baik, bisa kejadian seperti Undang-undang Cipta Kerja ini,” kata Jokowi (19/10/2020) lalu.

Bahkan pada pidatonya di Sidang Umum PBB, pada Rabu (23/9) Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Vaksin akan menjadi ‘game changer’ dalam perang melawan pandemi corona. Dan semua negara perlu bekerja sama untuk memastikan semua negara memiliki akses setara terhadap vaksin yang aman dengan harga terjangkau. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: