Hiasan Anies di Bundaran HI Dibongkar Lagi

Batu Gabion terlihat berserakan dibongkar jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar pesta acara tutup Tahun Baru 2020 (ist)

EDITOR.ID, Jakarta,- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran anak buahnya memang hobi bongkar pasangan hiasan “keindahan” wajah ibukota. Setelah membongkar karya seni bambu yang dipajang di bundaran Hotel Indonesia (HI) dan digantikan hiasan batu.

Hiasan berupa batu Gabion yang ditumpuk dan diberi gronjong kawat ini menggantikan tugas bambu Getah Getih yang sebelumnya berdiri di tempat yang sama. Batu yang difungsikan untuk mempercantik bundaran HI itu konon dibeli seharga Rp 150 juta.

Hiasan batu Gabion yang beberapa waktu lalu memicu polemik kini juga kembali dibongkar Pemprov DKI.

Menanggapi pembongkaran batu itu anak buah Gubernur Anies Baswedan beralasan bahwa hal ini hanya bersifat sementara.

“Gabion dan tanaman di HI itu dibongkar dan disimpan di fasilitas kami serta untuk tanaman di taman bibit kami, itu sementara, tidak dibuang, nanti dipasang lagi,” kata Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Alasan pembongkaran itu, kata Suzi, karena adanya rencana untuk mendirikan panggung hiburan dalam menyambut Tahun Baru 2020 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI). “Jadi ini untuk menghindari kerusakan, dibongkar instalasi dan tanamannya. Jadi setelah acara selesai akan dipasang lagi semua. Tapi tidak yang baru,” katanya.

Batu Gabion saat dijadikan hiasan Ibukota diikat pake Gronjong Kawat (Sumber Foto: Kumparan.com)

Instalasi hiasan gabion di dekat Halte Busway Bundaran HI terdiri atas tiga susunan instalasi berdampingan yang terbuat dari batu bronjong.

Untuk membangun instalasi gabion tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengucurkan anggaran Rp 150 juta. Namun instalasi itu dibongkar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa hari lalu.

Di tempat berdirinya gabion, kini hanya bersisa serpihan-serpihan batu. Batu-baru berwarna krem, kehijauan dan coklat hanya berserakan bercampur tanah berwarna coklat.

Tanaman-tanaman yang dahulu menghiasi sekeliling gabion, yakni lidah buaya dan bogenvile berwarna ungu, putih dan merah kini tak lagi ada. Di lokasi yang sama, terdapat besi untuk kerangka panggung yang disusun maupun dijajarkan. (ant/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: