Gara-Gara Disurati ini Menhan Prabowo Hentikan Latihan TNI Makan Tokek Hidup-Hidup

ilustrasi tokek

EDITOR.ID, Jakarta,- Ada latihan survival atau bertahan hidup dengan makan seadanya dalam latihan di TNI. Namun yang menghebohkan ada latihan memakan binatang hidup-hidup. Binatang buas seperti ular, Kalajengking hingga Tokek. Kegiatan latihan ini dianggap menjijikan dan sadis.

Hal ini membuat People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi nirlaba yang fokus pada hak hidup binatang turun tangan. Mereka menyurati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menghentikan latihan TNI di Thailand yang memakan binatang hidup-hidup.

PETA menyebut ada kekejaman dengan mengonsumsi hewan-hewan liar seperti minum darah ular kobra, makan tokek hidup, hingga kalajengking dan tarantula dalam latihan bernama Cobra Gold 2021 itu.

PETA mendesak Prabowo menyampaikan ke penyelenggara latihan agar menghentikan praktik latihan tersebut.

“Selain menimbulkan risiko penyakit berbahaya, latihan Cobra Gold yang melibatkan hewan juga kejam dan tidak praktis,” kata Wakil Presiden Senior PETA, Jason Baker sebagaimana dilansir dari detikcom, Kamis (18/2),

Dalam suratnya, PETA menyebut bahwa kegiatan Cobra Gold itu diikuti ribuan personel militer dari beberapa negara seluruh dunia, termasuk Indonesia yang dijadwalkan bergabung di beberapa lokasi di seluruh negara Thailand.

PETA menyebut pembunuhan keji binatang-binatang itu setiap tahun menyebabkan aib bagi para tentara, risiko kesehatan publik, hingga membahayakan spesies yang mudah diserang menjadi punah.

Prabowo didesak mengakhiri pembunuhan hewan yang sadis dalam Cobra Gold karena dapat menodai kehormatan Indonesia, membahayakan kesehatan masyarakat, dan membahayakan spesies yang rentan terhadap kepunahan.

Para prajurit itu terekam membunuh ayam dengan tangan kosong, menguliti dan memakan tokek hidup, mengonsumsi kalajengking dan tarantula hidup, memenggal kobra dan meminum darah mereka.

PETA juga menyebut praktik semacam itu berpotensi menimbulkan penyakit zoonosis dan mengantarkan kobra ke ambang kepunahan.

Potensi bahaya kesehatan juga dikhawatirkan akan muncul akibat memakan binatang tersebut.

Mengutip WHO, 70 persen dari patogen yang muncul-termasuk yang menyebabkan COVID-19, Ebola, Zika, SARS, MERS, cacar, TBC, serta penyakit menular lainnya-disebabkan dari binatang-binatang.

Sebagai tambahan, dalam risiko penyakit berbahaya, pelatihan Cobra Gold sadis dan tidak praktis yang melibatkan binatang-binatang.

Sementara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (DOD) mengklarifikasi bahwa pembunuhan sadis dan konsumsi binatang-binatang hidup untuk dimakan selama pelatihan militer, tidak ada bedanya dengan praktik ritual sadis barbar dan tidak memberikan kemampuan bertahan hidup sama sekali.

“Banyak metode pelatihan bertahan hidup yang tidak perlu melibatkan binatang,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak PETA, pelatihan Cobra Gold selanjutnya ditunda hingga Agustus mendatang karena masa pandemi covid-19.

Sementara itu belum ada keterangan dari Prabowo maupun pihak Kementerian Pertahanan terkait hal tersebut. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: