Foto Presiden Dicoret dan Sebar Ideologi Khilafah

Gus Afi saat menginterogasi Zainulloh (tokoh HTI) dan Abdul Halim.

EDITOR.ID, Pasuruan,- Sebuah rumah seorang yang diduga sebagai markas dedengkot Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur dan sebuah Yayasan Pendidikan digrebek ratusan nggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU dari PC GP Ansor Bangil.

Dedengkot HTI tersebut digrebek karena salah satu anggotanya diduga menghina ulama besar Pekalongan KH Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di media sosial Facebook. Anggota Banser pun mendatangi rumah pemilik Akun Abdul Halim yang menghina Habib Luthfi bin Yahya dan mendatangi markas Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah.

“Kami datang ke rumah AH, terkait unggahannya di facebook,” ujar Sa’ad Muafi, Ketua PC GP Ansor Bangil, Kamis (20/8/2020).

Selain emosi karena Habib dan Ulama panutannya dihina, kedatangan Banser ini juga dipicu dugaan penyebaran ideologi khilafah oleh yayasan itu. Selain itu, yayasan tersebut diduga menjadi bagian dari HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

Karena saat menggrebek rumah Abdul Halim, ternyata Banser menemukan salah satu pimpinan PC GP Ansor menemukan foto Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam kondisi dicoret-coret.

Aksi mencoret foto Presiden ini terbongkar ketika pimpinan Ansor sedang bernegosiasi dengan Zainulloh, pemilik Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah yang diduga menyebarkan paham Khilafah.

Menurut Muafi, kedatangannya ke rumah Abdul Halim untuk bertabayun (konfirmasi) atas unggahannya di medsos yang menjelek-jelekkan sosok Habib Luthf.

Di rumah Abdul Halim, ternyata Banser menemukan sejumlah simbol-simbol berupa bendera, poster, majalah, yang dicurigai mengarah kepada ajaran ideologi khilafah.

“Kehadiran kami untuk tabayyun dan kami dapat informasi di sini menjadi tempat penyebaran ideologi khilafah (HTI). Untuk mekanisme hukum, kami serahkan ke pihak kepolisian yang mempunyai kewenangan untuk memprosesnya,” tegas Muafi, saat berada di lokasi.

Saat itu pula Muafi langsung bereaksi akan melaporkan Abdul Halim ke Polres Pasuruan.

Setelah dari kediaman Abdul Halim, Banser bergerak ke lembaga pendidikan di Desa Kalisat yang sering dipakai sebagai tempat pertemuan anggota HTI. Namanya Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah. “Di sana rombongan ketemu langsung dengan salah satu pimpinan yayasan yang bernama Zainulloh,” jelas Muafi.

Di lokasi itu, Banser menemukan foto presiden Joko Widodo yang kondisinya dicoret-coret.

“Mata Pak Jokowi dicoret-coret. Diberi kumis. Yang menurut pandangan umum coretan itu menunjukkan bullying terhadap Pak Jokowi selaku presiden,” jelas Saad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: