Emil Dardak Coba Makan 20 Menit di Warung: Cukup Waktu Asal Gak Ngobrol

emil dardak coba makan 20 menit di warung cukup waktu asal gak ngobrol

EDITOR.ID ? Surabaya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mendatangi beberapa titik warung makan di daerah Tenggilis Mejoyo Surabaya, Senin (26/7) untuk memantau pemberlakuan relaksasi PPKM Darurat bagi usaha restoran, warung makan hingga pedagang kaki lima.

Saat tiba di lokasi, Emil berhenti sejenak untuk memantau aktivitas di warung kopi dan langsung menegur beberapa pelanggan warung kopi yang tidak menerapkan physical distancing.

“Ini warungnya sempit, jadi jaraknya harus dijaga ya, meskipun ada pelonggaran PPKM tetap harus waspada,” tegas Emil.

Ia pun turut memantau rumah makan yang berada tepat disebelah warung kopi tersebut sembari menunjukkan peraturan Instruksi Mendagri Nomor 24/2021 kepada pemilik warung.

“Ini bagus sudah ada himbauan yang ditempel dari Satgas Covid Muspika Tenggilis, nah nanti ditambahkan juga catatan boleh makan di tempat maksimal 3 orang dan durasinya maksimal 20 menit ya,” terang Emil kepada pemilik warung sembari memperlihatkan Instruksi Mendagri melalui gawainya.

Selepas memantau, Emil pun makan di salah satu warteg, untuk mencoba makan dengan durasi yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan PPKM Darurat Level 4.

“Hari ini (26/7/2021) Instruksi Mendagri Nomor 24/2021 mulai berlaku di warung makan, warung tegal, dan warung kopi boleh beroperasi makan di tempat maksimal 3 orang dengan durasi 20 menit,” jelasnya.

“Saya pengen coba bagaimana kita melakukan ini karena banyak yang “ngenye” dan nyinyir, mempertanyakan siapa yang menghitung waktu, dan apakah cukup waktunya. ya tentunya balik ke diri kita sendiri mau tertib atau tidak,” imbuhnya.

Selesai mencicipi hidangan warung, Emil sempat mengomentari rasa makanan rumahan ala warung makan tersebut. “Ini makanannya murah dan enak, tadi saya makan nasi ampela, telor bali dan ditambah terong,” pujinya.

Selain itu, Emil menyebut bahwa memang peraturan yang berlaku saat ini tidak sempurna, namun dapat menjadi upaya untuk dapat menjaga nafas ekonomi rakyat kecil.

“Peraturan ini memang tidak ideal, tidak perfect tetapi mudah-mudahan bisa meneruskan upaya kita untuk mencari nafkah, bukan hanya warung makan saja tetapi banyaknya masyarakat yang butuh makanan murah dan enak,” tegasnya.

Ia juga sangat mengapresiasi kebijakan Presiden RI atas solusi yang diberikan kepada masyarakat khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah.

“Saya mengapresiasi kebijakan bapak Presiden yang mencoba mencari solusi dan tetap menjaga, tidak melepas begitu saja, serta minimal memberi ruang bagi ekonomi rakyat kecil,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: