EDITOR.ID, Indramayu – Bendahara SMA Negeri 1 Indramayu, Sunanto, meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Kabar kematian Sunanto, warga desa Rambatan, Kecamatan Sindang itu menjadi ramai di sejumlah media sosial (medsos) maupun berbagai grup WhatsApp, terutama di grup-grup guru atau sekolah.
Berdasarkan informasi, Selasa (1/12), bendahara di sekolah yang dikenal dengan sebutan SAYU itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama tiga hari di RSUD Indramayu. Terdeteksinya Covid-19 di SAYU membuat tim medis segera melakukan swab test terhadap pegawai di Bagian Tata Usaha (TU), para guru dan keluarganya.
Dikabarkan juga, beberapa keluarga besar SAYU juga ada yang dirawat di berbagai rumah sakit (RS), seperti RS Bhayangkara dan RS MIS Krangkeng. Seluruh guru dan tenaga TU SAYU kini masih menunggu hasil swab test.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indramayu, Deden Bonni Koswara membenarkan kabar tersebut. Dituturkan, korban Sunadi sudah tiga hari menjalani perawatan. Dia terkonfirmasi positif mengidap virus Corona. “Betul. Tim medis juga langsung melakukan swab test terhadap guru dan TU SAYU. Kini tinggal menunggu hasilnya,” tutur Deden.
Sampai Selasa, 1 Desember, jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah. Terakhir tercatat 761 orang, sedangkan yang meninggal dunia orang. Satgas juga mencatat angka kesembuhan mencapai 265 orang, sedang yang masih dalam perawatan maupun isolasi sebanyak 450 orang. Hingga awal Desember, jumlah swab test Covid-19 di Indramayu mencapai 15.262 PCR. Sedangkan untuk RDT 7.103 buah.
Deden terus menyerukan pentingnya masyarakat Indramayyu selalu menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat wajib mematuhi 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. “Tiap hari jumlah kasus terus bertambah. Corona ini bisa menimpa siapa saja. Makanya kami minta masyarakat disiplin dan tertib melaksanakan 3M,” tutur Deden. (Hendra Sumiarsa)
